Jumat 21 Feb 2014 08:32 WIB

Mahasiswa FEB Unila Gelar EEC in Action

Sarjana. Ilustrasi
Foto: ssu-usa.org
Sarjana. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Economics' English Club Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung (Unila) siap menggelar aneka lomba EEC In Action 2014 pada 22--23 Februari ini.

Ketua panitia Economics' English Club (EEC) In Action, M Pandu Solihin, kepada wartawan di kampus Unila di Bandarlampung, Kamis, menjelaskan bahwa kegiatan tahunan dengan tema EIA (EEC In Action) itu telah berjalan sejak tahun 2001.

Artinya, ini merupakan kegiatan ke-13 yang diselenggarakan EEC, ujarnya.

Kegiatan yang diselenggarakan 22--23 Februari ini akan diisi delapan cabang dengan 14 kategori perlombaan yang mencakup cabang story telling, newscasting, poser making, debate, spelling bee, speech, English singing contest, dan scrabble.

Pandu menyebutkan, pihaknya menargetkan 500 peserta dari kalangan pelajar SD, SMP, SMA dan sederajat, mahasiswa, maupun peserta umum se-Sumbagsel. Sampai saat ini sudah 250 peserta yang mendaftar, katanya.

Kegiatan dijadwalkan dibuka pada Sabtu (22/2) pukul 08.00 WIB di halaman gedung A FEB Unila, dilanjutkan dengan tahap pertama perlombaan debate pada pukul 09.30 WIB.

Debate merupakan perlombaan yang mengadu skill kecerdasan pengetahuan dalam bahasa Inggris antara dua kelompok peserta terkait dengan tema yang akan ditentukan oleh juri.

Perlombaan tersebut akan dibagi dua kategori, yakni SMA dan universitas se-Sumbagsel.

Hingga 20 Februari ini, peserta yang sudah mendaftarkan ke panitia mencapai 20 tim atau 50 persen dari target panitia dalam cabang debate yakni 40 tim.

Menurut Pandu, setelah semua perlombaan selesai selama dua hari, dewan juri akan mengumumkan pemenang dari masing-masing cabang dan kategori yang diperebutkan oleh peserta.

Pemenang atau juara 1, 2, dan 3 akan mendapatkan trofi, sertifikat, dan uang tunai jutaan rupiah.

Khusus bagi pemenang pertama dari masing-masing cabang, akan mendapatkan Alfalink 20 bahasa senilai Rp1,5 juta rupiah.

Ia menyampaikan bahwa penilaian dilakukan juri sedetail mungkin melihat dari besar poin yang akan dikumpulkan masing-masing kelompok dan peserta.

Para juri dari kalangan yang dinilai cukup profesional, seperti Kumpulan Debate se-Lampung, dan demisioner EEC yang sangat berpengalaman dalam bidangnya.

"Tujuan kami selaku penyelenggara EEC In Action (EIA), yakni untuk menumbuhkan kesadaran kepada masyarakat luas agar mau mengenal dan mempelajari bahasa Inggris yang merupakan bahasa resmi dipakai dunia internasional," kata Mega, Ketua EEC.

Dia berharap seluruh peserta dapat menerima manfaat dari kegiatan ini, terutama pengetahuan tentang dunia bahasa Inggris.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement