Rabu 19 Feb 2014 14:22 WIB

Hadapi Pasar Bebas, Pemerintah Perbanyak Lulusan SMK

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Muhammad Hafil
Pelatihan Republika Online Journalism Class yang diikuti pelajar SMA dan SMK Negeri Se-Jakarta Selatan di Aula SMKN 6 Jakarta Selatan, Selasa (12/11).
Pelatihan Republika Online Journalism Class yang diikuti pelajar SMA dan SMK Negeri Se-Jakarta Selatan di Aula SMKN 6 Jakarta Selatan, Selasa (12/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pemberdayaan SMK  Kemdikbud Mustaghfirin Amin mengatakan pemerintah saat ini memang mendorong agar lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) semakin banyak. Bahkan ditargetkan sebanyak 60 persen lulusan SMK, 40 persen lulusan SMA. 

Jumlah siswa SMK sendiri, ujar Mustaghfirin, mencapai  4,3 juta siswa tahun ini.  Setiap tahun jumlah siswa SMK naik antara  250 ribu hingga 400 ribu siswa sehingga diperkirakan pada 2018-2019 jumlah siswa SMK mencapai  5,3 juta hingga 5,5 juta siswa.

Saat ini, kata Mustaghfirin, pemerintah juga menjadikan  1.650 SMK  sebagai SMK rujukan yang  bisa dijadikan model bagi SMK lainnya. “Lulusan SMK memang diperbanyak dalam rangka menghadapi pasar bebas dan mendukung industrialisasi bagi pembangunan Indonesia,” katanya di Jakarta, Rabu, (19/2).

Persaingan, ujar Mustaghfirin, akan semakin ketat saat pasar bebas makanya dibutuhkan tenaga kerja yang memiliki skill khusus. SMK semakin didorong untuk meningkatkan mutu pendidikannya dengan melakukan kerja sama dengan berbagai perusahaan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement