Senin 03 Feb 2014 14:37 WIB

Unsri Minta Masyarakat Jauhi Joki Kelulusan

unsri
Foto: unsri.ac.id
unsri

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Panitia pelaksana penerimaan mahasiswa baru Universitas Sriwijaya (Unsri) mengimbau masyarakat untuk menghindari oknum yang menjanjikan kelulusan dengan meminta sejumlah uang.

"Masyarakat jangan percaya dengan oknum yang menjanjikan kelulusan pada Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) karena sistem yang dibangun tidak memungkinkan pihak perguruan tinggi untuk masuk," kata Pembantu Rektor I Unsri Anis Saggaf di Palembang, Senin (3/2).

Ia menerangkan, sistem berbasis komputerisasi itu dikendalilah tim independen yang tidak melibatkan perguruan tinggi.

"Jadi sistem murni hanya mengelola data. Jika data yang masuk nilainya tinggi maka secara langsung masuk pemeringkatan tapi jika rendah tentunya akan terdegradasi," ujarnya.

Panitia SNMPTN telah membuka pendaftaran secara resmi jalur nontulis atau lazim disebut SNMPTN sejak 6 Januari hingga 6 Maret 2014 dengan mengakses http://pdss.snmptn.ac.id.

Universitas Sriwijaya sendiri pada tahun ini memiliki kuota sebanyak 6.302 orang mahasiswa yang 50 persennya akan berasal dari jalur SNMPTN atau sekitar 3.151 orang.

Sementara, 30 persen lainnya akan ditempuh dengan jalur seleksi tertulis atau Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), dan 20 persen sisanya melalui Ujian Saringan Masuk (USM).

Sementara, Ketua Pelaksana Penerimaan Mahasiswa Baru Perguruan Tinggi Negeri Zulkifli Dahlah meminta pihak sekolah untuk berhati-hati dalam mengisi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).

Hal itu lantaran PDSS juga dijadikan acuan panitia untuk meluluskan pendaftar karena berisikan data rapor dan akreditasi sekolah.

"Jangan sampai setelah diverifikasi mengenai nilai-nilai siswa yang diberikan justru tidak sesuai. Bisa saja hal ini dipandang sebagai suatu kesengajaan atau bukan kelalaian dan sekolah yang bersangkutan akan diberikan sanksi," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement