Ahad 02 Feb 2014 00:46 WIB

Cek Kesehatan Pria dengan Indikator Kesehatan Ini

Rep: Nina Chairani/ Red: Endah Hapsari
Pria Berlari (Ilustrasi)
Pria Berlari (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Menurut Dr Heru H Oentoeng M Repro SpAnd dari Asosiasi Seksologi Indonesia, tingkat kekerasan ereksi dapat menjadi indikator kesehatan pria karena ketika pria tidak dapat mencapai tingkat kekerasan optimal (EHS 4), sel-sel pembunuh darah yang ada dalam penis tidak sepenuhnya terisi oleh darah.

Dalam istilah seksologi, tingkat kekerasan ini disebut dengan EHS (Erection Hardness Score). EHS dibagi menjadi empat, jika dianalogi tingkat satu adalah seperti tape (membesar, tapi tidak keras), tingkat dua seperti pisang (keras, tetapi tidak cukup keras untuk melakukan penetrasi), tingkat tiga adalah sosis (cukup keras untuk melakukan penetrasi, tetapi tidak sangat keras), dan tingkat empat adalah timun (tingkat kekerasan yang sempurna).

Tingkat kekerasan ereksi sering juga diasumsikan dengan masalah psikologis atau konsekuensi dari penuaan. “Dari sisi psikologis, para pria yang masuk dalam EHS 3 cenderung kurang percaya diri dan merasa kurang dicintai serta dihargai. Pada akhirnya, mereka tidak mendapatkan dampak positif dari kegiatan di atas ranjang yang kemudian memicu terjadinya stres,” paparnya.

Dari sisi kesehatan, ditemukan pria dengan EHS 3 menjalani rawat inap tiga kali lebih sering dibandingkan yang memiliki kekerasan optimal (EHS 4). Mereka ini cenderung mengalami masalah kesehatan yang kronis, seperti diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit hati, obesitas, stroke, dan disfungsi ereksi.

Hasil survei menunjukkan, sebanyak 23 persen pria dari total responden yang masuk jenis EHS 3 mengatakan bahwa mereka telah didiagnosis menderita diabetes. Angka ini jauh lebih banyak dari pria EHS 4 yang hanya lima persen saja. Selain itu, pria EHS 3 juga memiliki kecenderungan obesitas lebih besar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement