Selasa 28 Jan 2014 05:17 WIB
Dampak Banjir Jakarta

Wisata Pulau Seribu Sepi Pengunjung

Kepulauan Seribu
Foto: www.pulauseribujakarta.blogspot.com
Kepulauan Seribu

REPUBLIKA.CO.ID, Cuaca buruk disertai tingginya ombak yang melanda perairan Jakarta sejak awal Januari 2014 membuat kunjungan wisatawan ke Kepulauan Seribu turun drastis. Bisnis penyedia jasa wisata, seperti usaha penginapan, penyewaan alat-alat menyelam (snorkeling), penangkaran reptil, hutan mangrove, dan sebagainya pun nyaris tak beroperasi.

Dalam kondisi normal, kunjungan wisatawan pada akhir pekan bisa mencapai 5.000 orang. Namun, sejak awal Januari lalu turun menjadi antara 80-100 orang setiap akhir pekannya.

Ketua Asosiasi Jasa Wisata Kepulauan Seribu, Micky, memprediksi situasi tersebut akan berlangsung sekitar dua bulan lamanya, yakni dari Januari hingga akhir Februari atau sampai cuaca membaik. Kondisi ini jelas nerugikan para pelaku usaha. Pasalnya, transaksi yang biasa terjadi di lokasi wisata Kepulauan Seribu mencapai Rp 1,6 miliar setiap akhir pekan (Sabtu dan Minggu).

“Pada hari biasa dari Senin sampai Jumat, perputaran uang sekitar Rp 100 juta. Kalau prediksi kita tentang gangguan cuaca benar terjadi hingga Februari, omzet akan hilang mencapai Rp 12 miliar,” ujarrnya, seperti dikutip Berita Jakarta.

Menurunnya jumlah pengunjung, kata Micky, justru mendongkrak tarif usaha para penyedia jasa wisata. Dari yang biasanya paket liburan berkisar Rp 300 ribu-Rp 380 ribu per hari, sekarang ini bisa mencapai Rp 800 ribu-Rp 1,5 juta per hari.

“Menaikkan harga dilakukan untuk meminimalisasi hilangnya omzet,” katanya. Lokasi wisata yang menaikkan harga, yakni hutan mangrove dan snorkeling di Pulau Pramuka, Pantai Pulau Pari, Jembatan Cinta Pulau Tidung, dan penangkaran hewan di Pulau Harapan.

Bupati Kepulauan Seribu Asep Syarifudin mengakui, cuaca buruk memang menghambat aktivitas warga maupun wisatawan yang hendak ke pulau atau sebaliknya. Untuk itu, pihaknya mengimbau agar para wisatawan dan warga pulau untuk tidak pergi melaut jika tidak terpaksa. Tahun ini pihaknya juga akan memberlakukan aturan kepada wisatawan yang ingin ke Pulau Seribu untuk memiliki asuransi. Bila tidak, akan ditolak datang ke pulau.

Mengenai logistik bagi para penduduk yang kesulitan mencari nafkah karena cuaca buruk, pihaknya juga sudah menginstruksikan kepada lurah dan camat agar memberikan bantuan berupa kebutuhan pokok. Di samping itu, pihaknya juga dapat bantuan dari Bulog dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berupa beras sebanyak 50 ton. n ed: wulan tunjung palupi

Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement