Senin 27 Jan 2014 19:05 WIB

Bagaimana Nasib Kampus 'Keras' Ditangani Perempuan

Rep: Andi Nur Aminah/ Red: Joko Sadewo
Dwi Aries Tina (duduk)
Foto: dok pribadi
Dwi Aries Tina (duduk)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Terpilihnya Dwia Aries Tina Pulubuhu sebagai Rektor Universitas Hasanuddin, Makassar, memunculkan sejumlah reaksi. Salah satunya, karena rektor Unhas kali ini adalah seorang perempuan.

Mahasiswa di Makassar, termasuk Unhas, selama ini terkenal sebagai mahasiswa yang mudah ‘panas’ saat menggelar aksi demonstrasi terkait isu-isu tertentu. Begitu pula, Unhas  memiliki catatan  panjang sebagai kampus yang mahasiswanya sering tawuran antarfakultas.

Sanggupkah Dwia menangani persoalan tawuran mahasiswa nantinya? Rektor Unhas sebelumnya, Prof Dr dr Idrus Paturusi, yakini Dwia mampu menangani masalah itu. Sebagai seorang sosiolog, Idrus menilai rektor  perempuan akan memiliki cara dan pendekatan yang mungkin berbeda dengan pemimpin sebelumnya. ‘’Dia seorang ibu, seorang sosiolog pula, pasti punya nilai plus,’’ ujar Idrus saat dihubungi Senin (27/1).

Idrus mengatakan, mengakui banyak yang mempertanyakan kemampuan Dwia, memimpin  kampus Unhas yang terkenal ‘keras’ di wilayah timur. Namun Idrus meyakini, Dwia memiliki kemampuan melakukan pendekatan terhadap mahasiswa. Bahkan kata dia, bisa jadi, akan lebih baik penanganannya. ‘’Beliau sudah tahu tantangan itu,’’ ujar Idrus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement