Ahad 26 Jan 2014 11:45 WIB

Pria Macho Bisa Juga Mandul

Sperma
Sperma

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ini peringatan bagi para suami. Ternyata pria macho -- tampan, atletis, dan terkesan jantan -- bisa juga 'mandul' alias infertil. Jadi jangan buru-buru menyalahkan sang isteri bila pasangan yang sudah bertahun-tahun menikah tak juga dikaruniai keturunan. "Mereka (para pria) bisa jadi sangat macho, fungsi seksualnya semua normal dan sama sekali tidak ada gangguan psikologis. Tapi anehnya, dalam air mani (semen) dijumpai spermatozoa dalam jumlah kurang atau bahkan tidak ada sama sekali. Sehingga, meski berganti berapa kali pasangan pun tidak akan berhasil mendapatkan keturunan,"papar angggota tim peneliti bagian biologi FKUI, MK Tadjudin.

Mereka yang tak memiliki spermatozoa dalam air maninya disebut azoospermia. Kelainan ini, kata Tadjudin, tak berhubungan dengan volume air mani yang mampu dikeluarkannya. Karena meskipun volume ejakulatnya banyak (lebih dari cukup) tetap saja jumlah spermatozoanya sedikit atau tak ada. Menariknya lagi, mereka yang menderita azoospermia ini umumnya tidak menyadari jika dalam tubuhnya terdapat kelainan. Pasalnya, gangguan reproduksi ini hampir tak bergejala. 

Fakta lain juga menyebutkan 40 persen dari penyebab kemandulan ada pada pria, 40 persen lagi pada wanita dan sisanya tidak diketahui. Dan dari jumlah 40 persen itu, 60 persennya disebabkan oleh azoospermia. Apa penyebab azoospermia? Menurut Tadjudin, ada beberapa faktor. Misalnya, terdapat sumbatan (agenesis) pada saluran keluar sperma. Bisa juga karena rumah produksi sperma (spermatogenesis) dalam skrotum tidak bisa membuat sperma. Kalau pun bisa, sprema yang diproduksi tidak utuh (cacat). 

Pada pria infertil akibat sumbatan pada saluran sperma, 80 persen dapat normal kembali. Caranya dengan pembedahan. Bisa juga diambil dan dipakai untuk pembuahan secara in vitro (bayi tabung). Jika ketidakmampuan produksi sperma disebabkan karena kelainan hormon, juga masih mungkin diperbaiki. Caranya dengan terapi hormon. Namun, jika ketidakmampuan itu disebabkan oleh kelainan genetika, maka kemungkinan untuk memperbaiki spermatogenesisnya tidak bisa sama sekali. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement