Kamis 23 Jan 2014 15:03 WIB

Benarkah Operasi Sesar Lebih Mudah dan Praktis?

Ibu dan bayi
Foto: corbis
Ibu dan bayi

REPUBLIKA.CO.ID, Sejak beberapa tahun terakhir, operasi sesar sangat populer. Sampai muncul anggapan di kalangan para ibu untuk memilih operasi sesar karena lebih mudah dan 'praktis'. Tapi hal ini ditepis oleh dokter Dwiana Ocviyanti SpOG, spesialis kebidanan dari FKUI/RSCM. Menurutnya, dokter berkewajiban untuk menjelaskan sejauh mana operasi sesar diperlukan.

Karena itu, para dokter tidak bisa menjadikan permintaan ibu sebagai indikasi perlunya operasi sesar. ''Kalau sampai ibunya tetap maksa berarti dia belum medapat penjelasan yang baik dan kita harus memberikan penjelasan bahwa ibu akan lebih beruntung jika dia melahirkan dengan cara biasa,'' papar Ovi.

Menurut dokter yang kini selalu tampil berjilbab ini operasi sesar memang nyaris tanpa risiko. Selain itu, kalau dilihat dari masa persalinan, operasi sesar lebih pendek. ''Tapi kalau soal lebih sakit, mereka yang pernah melahirkan biasa bilang, lebih enak melahirkan biasa ketimbang sesar.''

Ia menambahkan, pada proses kelahiran biasa, ibu bisa lebih cepat melakukan mobilisasi. Selain itu tidak perlu diinfus, tidak memiliki luka operasi sehingga dalam waktu lebih singkat sudah diperbolehkan pulang. ''Ia juga bisa lebih cepat kontak dengan bayi sehingga tingkat keberhasilan menyusui lebih tinggi.''

Menurut Ovi, kalaupun sekarang operasi sesar banyak dilakukan, itu karena adanya pertimbangan sesuai perkembangan jaman. ''Kita menginginkan anak dengan kuailtas yang baik,'' ujarnya. Ia mencontohkan, seorang ibu memiliki 10 anak dan tiga di antaranya meninggal, dulu dianggap wajar. Tapi sekarang, ketika seorang ibu mendapati bayinya meninggal, sangat sulit diterima. Apalagi, sekarang ini orangtua lebih memilih memiliki sedikit anak. Karena itu dokter sebisa mungkin melakukan hal terbaik. 

Hal lain yang menyebabkan operasi sesar banyak dilakukan sekarang ini adalah karena banyaknya ditemui bayi dengan berat badan berlebih. Ovi memperkirakan, ini terjadi karena makanan yang lebih bervariasi. Dari mulai berbagai macam kue hingga junk food. ''Ibunya sendiri yang menjerumuskan diri pada operasi sesar,'' katanya.

Ia menambahkan, jika dokter meminta agar makanan dikurangi, ibu biasanya mengeluh sering lapar. ''Padahal berat badan itu harus dijaga.'' Selain itu, lanjut Ovi, banyak ibu hamil yang malas bergerak sehingga persalinan berlangsung panjang hingga ibu kelelahan. Padahal jika ibu lelah dan stres, berbahaya bagi bayi sehingga harus dioperasi.

Lalu, persiapan apa yang mesti dilakukan sebelum seorang ibu menjalani operasi sesar? Lakukan saja persiapan seperti ketika hendak menjalani operasi pada umumnya. Disyaratkan pula agar ibu yang hendak menjalani operasi sesar berada dalam kondisi fisik yang baik. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement