Rabu 22 Jan 2014 17:04 WIB

Ingin Berhenti Kerja dan Buka Usaha Sendiri

Memulai bisnis sendiri/ilustrasi
Foto: womenintheblack.com.au
Memulai bisnis sendiri/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Assalamualaikum Wr Wb

Pak Gozali,

Saya bujangan berumur 22 tahun yang hendak menikah dua bulan lagi. Saya bekerja dengan gaji Rp 5 juta/bulan. Saya memiliki deposito Rp 10 juta, tabungan Rp 10 juta, reksadana MITRAS Rp 2 juta, dan sudah ikut DPLK perusahaan. Setelah menikah, saya berencana menyisihkan Rp 3,5 juta/bulan dari gaji saya untuk diinvestasikan lagi buat modal usaha toko busana Muslim. Saya berencana berhenti bekerja lima tahun lagi dan terus buka usaha.

Yang ingin saya tanyakan:

* Apakah rencana saya ini baik untuk masa depan kami?

* Apakah rencana saya untuk berhenti bekerja lima tahun lagi sangat ekstrem (diperkirakan gaji saya telah mencapai Rp 8 juta)?

* Bagaimana caranya meyakinkan istri agar mau mengelola dulu toko busana Muslim tersebut sebelum saya full time mengurusnya lima tahun ke depan?

Terima kasih banyak atas jawabannya.

 

Bayhaki

 

Waalaikumussalam Wr Wb

Mas Bayhaki, 

Sebelumnya saya ucapkan selamat atas pernikahan Anda. Semoga Anda berdua diberkahi Allah dan dikumpulkan dalam kebaikan. Pernikahan bukan hanya menghalalkan apa yang tadinya haram dan menyatukan Anda berdua dalam satu keluarga. Pernikahan adalah juga penyatuan dua visi hidup menjadi satu. Tentunya, masa depan Anda berdua harus dibicarakan bersama. Untuk bisa meyakinkan calon istri Anda, sebaiknya Anda mulai dari visi Anda akan masa depan. Misalnya, mengapa Anda ingin memiliki usaha sendiri dan keluar dari pekerjaan Anda sekarang. Apakah karena ingin penghasilan yang lebih besar, ingin bisa mandiri dengan usaha sendiri, atau hal-hal lainnya. 

Anda tidak harus menyamakan strategi dengan istri Anda, yang paling penting adalah menyamakan visi terlebih dahulu. Karena strategi bisa diatur belakangan bila visinya sudah terbentuk. Kalau sama-sama sudah satu visi untuk punya usaha sendiri, kan bisa saja mencari karyawan kalaupun istri Anda tidak bisa menjalankan bisnis ini. Bahkan, andaikan istri Anda tidak setuju dengan impian Anda untuk punya usaha, maka di sinilah jiwa kewirausahaan diuji. Bagaimana Anda bisa mengambil keputusan yang bijaksana di tengah-tengah tantangan yang Anda hadapi.

Tidak ada yang bisa menjamin apakah rencana Anda bagus untuk masa depan atau tidak. Tapi satu hal yang pasti, Anda sudah memiliki rencana untuk masa depan Anda. Itulah yang patut diacungi jempol. Setiap orang ada jalannya masing-masing, dan Anda memilih untuk membuat jalan Anda sendiri, bukan hanya mengikuti arus. Itulah yang dapat menjadikan Anda sukses. Insya Allah.

Jangka waktu lima tahun adalah waktu yang memadai untuk belajar bisnis sambil terus bekerja. Tidak ada istilah terlalu ekstrem. Apalagi di usia Anda yang masih belum 30 tahun nantinya, masih bisa untuk 'balik kanan' dan masuk dunia kerja kembali sebagai rencana cadangan. Dari segi keuangan, bukan masalah berapa lama atau usia berapa Anda akan berpindah haluan.

Yang penting untuk diperhatikan adalah seberapa besar modal usaha yang Anda miliki, dan seberapa besar cadangan yang sudah Anda siapkan. Kalaupun ingin bermain aman, Anda bisa menyimpan cadangan biaya hidup selama enam bulan sampai satu tahun sampai bisnis Anda benar-benar mapan untuk diambil keuntungan. Atau jika ingin menjalankan usaha sambil bekerja, Anda bisa berhenti kerja kalau penghasilan dari usaha sudah lebih besar dari kebutuhan hidup bulanan Anda.

Jika dilihat dari kondisi keuangan Anda sekarang, rasanya cadangan tabungan dan deposito Anda sudah cukup memadai karena jumlahnya sudah sekitar satu tahun dari biaya hidup Anda (asumsi Rp 1,5 juta yang Anda targetkan). Oleh karena itu, sebaiknya Anda tidak perlu lagi tambah saldonya, tapi alihkan surplus bulanan Anda ke dalam reksadana atau investasi lainnya sehingga target Anda untuk mengumpulkan modal bisa lebih cepat lagi. Sukses untuk Anda. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement