Senin 20 Jan 2014 16:33 WIB

Film Indonesia Ini Menguras Air Mata Peserta Dialog Pemuda di Tunisia

Acara Dialog Pemuda Tunisia dan Indonesia.
Foto: PPI
Acara Dialog Pemuda Tunisia dan Indonesia.

KBRI Tunisia bekerja sama dengan LSM Art and Democration di Tunis mengadakan acara dialog pemuda Tunisia dan Indonesia, pada tanggal 23 dan 24 Desember 2013. Pemuda Tunisia diwakili oleh LSM Art and Democration, sedangkan pemuda Indonesia diwakili oleh PPI Tunisia.

Acara tersebut dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama hari Senin (23/12), diisi oleh pemuda Tunis dengan kegiatan yang berlangsung dari pukul 10.00 waktu Tunisia. Meliputi kunjungan ke Majlis Konstituante Tunis selama 2 jam. Peserta mendapatkan banyak berita dan pengetahuan seputar pemerintahan dan konstituante di Tunis yang baru berumur 3 tahun. Majlis Ta'sisi (majlis konstituante) Tunis berdiri tahun 2011 setelah bergulirnya revolusi melati di Tunis.

Acara dilanjutkan makan siang dengan menu makanan khas Tunisia sekaligus pembukaan resmi acara. Hadir dalam pembukaan ini Menteri Urusan Agama Tunis DR Nuruddin Khodimi, Menteri Peranan Wanita Tunis Sihem Badi, Wakil Ketua Majlis Konstituante Tunis Mazhariyah Abidi. Acara ini juga dihadiri oleh Bapak Dubes RI untuk Republik Tunisia Rony Prasetyo Yuliantoro serta jajaran staf KBRI di Tunis. Acara di hari pertama ditutup dengan penampilan seni dari pemuda Tunis berupa qasidah ala sahara.

Hari kedua giliran PPI Tunisia menjadi pengisi acara. Kegiatan diawali dengan pemaparan profil singkat Indonesia. Sugianto, salah satu mahasiswa Indonesia di Universitas Tunis, menjadi pembicara. Kemudian dilanjutkan santap siang dengan menu kuliner khas Indonesia yakni nasi goreng dan mie goreng.

Setelah peserta menyicipi kuliner Indonesia, kegiatan dilanjutkan dengan nonton bareng film Indonesia yang berjudul "Emak Ingin Naik Haji" yang sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Arab oleh anggota PPI Tunis. Selama film tersebut diputar, banyak penonton yang menitikkan air mata tidak terkecuali Ibu Wakil Majlis Konstituante Tunis. Puncaknya, setelah pemutaran selesai seluruh yang hadir standing applause atas film tersebut. Bahkan sang ibu meminta agar film tersebut bisa lebih banyak lagi yang menonton di Tunis.

Acara ditutup dengan penampilan seni dari PPI Tunisia dan tim tari KBRI Tunis yang menampilkan Tari Zafin, Tari Saman dan marawis. 

Rubrik ini bekerja sama dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement