Selasa 24 Dec 2013 19:43 WIB

Oni 'Shinchan' Syahrial Pun 'Teracuni' Sepeda Lowrider

Oni Syahrial dan sepeda lowrider-nya.
Foto: SILBC
Oni Syahrial dan sepeda lowrider-nya.

Sekitar era tahun 1990 akhir, setiap hari Selasa pukul 18.30 WIB, setelah sinetron "Jin dan Jun" hadir sinetron lain yang tak kalah populer. Sinetron berkemas komedi yang menceritakan tentang tuyul insyaf tersebut berjudul "Tuyul dan Mbak Yul" yang dibintangi oleh Oni Syahrial sebagai Ucil.

Ucil adalah tuyul yang sudah insyaf dari perbuatannya, salah satunya mengambil uang dari dompet manusia. Karena insyafnya dia, maka Algojo Tuyul pun diturunkan oleh sang Raja Tuyul untuk menangkap Ucil.

Aksinya mengundang tawa pemirsa stasiun TV tersebut, karena memang disajikan dengan situasi komedi dan sama sekali tidak ada unsur yang menyeramkan. Setiap Ucil beraksi, dia selalu mendapatkan bala bantuan dari Kentung, sang Jin Laut, yang melindunginya dari serangan dan pengejaran dua Algojo Tuyul yang selalu mengeluarkan kalimat logat Tegal khasnya, "gagal maning, gagal maning sooon.. soon".

Itulah cerita singkat sinetron "Tuyul dan Mbak Yul" yang dibintangi oleh Oni Syahrial. Pada era itu, beliau bukan hanya bintang sinetron saja, melainkan juga seorang pengisi suara tokoh utama Nohara Shinosuke alias Shinchan.

Sebuah serial kartun Jepang fenomenal Crayon Shinchan, menceritakan tentang seorang bocah berumur lima tahun yang sering membuat ulah usil di sekolah maupun di rumahnya. Selain serial kartun Jepang Crayon Shincan, beliau juga mengisi suara untuk tokoh anime antara lain Lee Shaoran dalam Cardcaptor Sakura 1, Kuro dalam Cyborg Kuro-chan, Bakabon dalam Si Jenius Bakabon, Ikyu dalam Ikyu San, dan Krishna dalam Little Krishna.

Prestasi yang beliau dapat  dalam bentuk fisik memang tidak ada. Namun, menurut beliau prestasi tertinggi yang didapatnya yakni ketika bisa menjadi pengisi suara Shinchan. Dari berbagai negara yang menyiarkan serial kartun Shinchan, masyarakat Jepang mengakui bahwa Oni yang berhasil menghidupkan karakter Shinchan. Sampai saat ini, beliau pun masih dipercayai sebagai narator sebuah sinetron.

Sejenak mengingat masa tahun 1990-an dari aksi Oni Syahrial, lalu apa hubungannya dengan komunitas Sweet Iron Lowrider yang kental akan sepeda lowrider? Mari kita bahas.

Sejak sekitar tahun 2005, Oni memang sudah aktif bersepeda. Aktivitas bersepeda beliau yaitu XC yang biasa diartikan Cross Country. Sebuah sepeda yang dirancang untuk medan yang tidak terlalu ekstrem (ringan). Sepeda jenis ini hanya mempunyai suspensi depan atau tanpa suspensi sama sekali. Karena hanya memiliki suspensi depan, biasanya sepeda gunung jenis ini dikategorikan sebagai rigid frame.

Oni sering bermain XC di area hutan Universitas Indonesia, Rawa Manca, Cilegon, Sawangan, dan Cimanggis. Menurut beliau, semua tempat yang disambanginya berkesan. Namun yang paling berkesan yaitu, pada awal bermain di Hutan UI. Pada saat itu, beliau terjatuh dan harus menjalani pemulihan tangan dan punggungnya hingga kurang lebih dua bulan.

Sejak tahun 2011, penggemar Maria Oentu dan Fery Fadly sebagai legenda pengisi suara ini, memang sering diajak gowes dan berkumpul di Bundaran Hotel Indonesia oleh teman beliau, sesama pelawak yang merupakan salah satu warga SILBC bernama Agus Jae. Seringnya beliau ikut bergaul dengan warga SILBC membuat orang di sekitar beliau menyadari bahwa beliau yang memerankan Ucil di sinetron "Tuyul dan Mbak Yul".

Karena keramahan beliau, kami pun tak heran banyak juga yang minta foto bahkan tanda tangan. Seringnya beliau bergaul dengan warga SILBC membuatnya "teracuni" oleh pesona sepeda lowrider.

Sedikit demi sedikit, beliau mencari informasi tentang sepeda lowrider. Kami pun memberi saran kepada beliau agar bergabung dengan grup Facebook Lowrider Jual-Beli, yang diurus oleh sobat kami Ringga dari Scilow, yang berdomisili di Cikarang, dan Om Djoko. Grup tersebut merupakan tempat berkumpulnya penjual maupun pembeli sepeda lowrider yang ada di Indonesia. Di grup tersebut tersedia penawaran berbagai part sepeda lowrider dari yang rongsok, batangan sepeda, aksesoris, part antik, part custom, hingga part impor tumplek blek di grup tersebut.

Karena banyaknya pedagang yang memosting dagangannya, Oni pun mulai bertanya-tanya ke pedagang tersebut. Ada hal yang membuatnya menyesal, karena pada saat itu ada pedagang yang memosting sepeda model batangan perempuan dalam keadaan rongsok. Setelah beliau bertanya ke salah satu warga SILBC, diperolehlah info dari warga kami bahwa batangan tersebut adalah batangan asli dari sepeda Schwinn yang merupakan barang yang layak dikoleksi.

Karena kalah cepat dengan calon pembeli lainnya, beliau pun gagal mendapat batangan Schwinn tersebut. Hingga beberapa kali bertanya ke penjual dan tidak jadi transaksi karena kurang pas di hati beliau.

Akhirnya, beliau menemukan sepeda impian beliau yang diposting oleh penjual yang berdomisili di daerah Cengkareng. Kebetulan penjual tersebut merupakan salah satu anggota dari sobat kami Cengkareng Street Lowrider. Tanpa pikir panjang, beliau pun mengajukan penawaran harga untuk sepeda tersebut, karena pengalamannya yang tidak bisa mendapatkan batangan sepeda Schwinn.

Walau sepeda tersebut sudah didapat, namun tidak membuatnya puas karena kondisinya belum direstorasi oleh pemilik sebelumnya. Beliau memilih aliran restorasi untuk tema sepedanya karena ingin bernostalgia dengan sepeda miliknya di sekitar tahun 1980-an.

Mulailah beliau bergerilya mencari part yang kurang. Dari lapak klitikan di sebelah sobat ontel didatanginya setiap minggu pagi di Bundaran HI. Sampai bertamu ke rumah Bang Agus yang dikenal dengan koleksi barang antiknya, dari sepeda hingga motor tua yang dikoleksinya, demi mencari part yang beliau inginkan untuk mendandani sepedanya.

Dalam kurun waktu kurang lebih satu bulan, Oni membangun kembali sepedanya. Dengan beraliran restorasi, sepeda beliau dicat ulang dengan warna merah metalik dipadu dengan stang, sisibar, crank, spakbor dan dikrum ulang menjadikan sepedanya terlihat sangat indah yang diberi nama Si Melow (Merah Delima Lowride).

Di awal Car Free Day bulan Desember, tepatnya tanggal 1 Desember 2013, Oni sudah menggowes sepeda bertema restorasi ke Bundaran Hotel Indonesia untuk berkumpul dengan warga SILBC lainnya. Ketika bertemu Oom Djoko, beliau memamerkan sepedanya yang sudah dibangun ulang dalam kurun waktu satu bulan.

"Om, saya sudah sah 'kan jadi warga SILBC, kan sepeda saya udah jadi," cetus pria yang berhasil mendapat nilai A dalam pengerjaan skripsinya di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof. Dr. Moestopo.

Tanpa pikir panjang Om Djoko pun menjawab, "Sah, ente sah jadi warga SILBC".

Setelah sepeda beliau jadi, beliau pun masih belum merasa puas. Sampai sekarang, beliau masih hunting dan mencari informasi sepeda impiannya, yaitu sepeda Raleigh Chopper MK 1 ataupun MK 2.

 

Fazri Muharrom

 

Rubrik ini bekerja sama dengan Sweet Iron Lowrider Bicycle Community

Blog: sweetiron123.blogspot.com

Facebook: SWEET IRON LOWRIDER

Twitter: @SIL_BC

Youtube: omdjoko

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement