Ahad 22 Dec 2013 12:40 WIB

Banjar Ikut Program Kendaraan Listrik

Menristek Gusti Muhammad Hatta (kanan) dan Rektor UGM, Pratikno (kiri) saat akan mencoba mobil listrik di halaman Balairung UGM Yogyakarta, Jumat (22/11).  (Antara/Regina Safri)
Menristek Gusti Muhammad Hatta (kanan) dan Rektor UGM, Pratikno (kiri) saat akan mencoba mobil listrik di halaman Balairung UGM Yogyakarta, Jumat (22/11). (Antara/Regina Safri)

REPUBLIKA.CO.ID, MARTAPURA -- Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, dilibatkan oleh Kementerian Riset dan Teknologi dalam program pengembangan kendaraan ramah lingkungan yang menggunakan energi listrik.

Bupati Banjar Sultan Khairul Saleh kepada Antara, Minggu, membenarkan wilayahnya dilibatkan dalam program Kamristek tersebut, karena berdasarkan hasil penelitian dari LIPI menyatakan bahwa Kabupaten Banjar memiliki potensi untuk dilibatkan didalam program pengembangan dan pemanfaatan potensi sumber daya.

Oleh karena itu Menristek/kepala BPPT mengundang khusus Bupati Banjar Sultan H Khairul Saleh di Kantor Kementerian Ristek tersebut di Jalan M. Thamrin no 8 Jakarta.

Turut hadir dalam acara tersebut Sekda Banjar H Nasrunsyah, Kepala Bappeda H M Rusdi, dan Kabag Humas Rahmaddin MY.

Acara yang berlangsung sangat meriah tersebut didasarkan adanya keinginan dari Kemenristek dan Teknologi untuk mendorong pengembangan kendaraan yang ramah lingkungan dan hemat BBM khususnya kendaraan yang menggunakan energi listrik.

Riset yang dilaksanakan oleh LIPI tersebut mencakup penguasaan dan pemanfaatan IPTEK bagi teknologi motor listrik, baterai, charhing system, sistem kendaraan elektronik, dan flatform kendaraan.

Kabupaten Banjar diminta untuk berhadir didalam prosesi penandatanganan MoU dalam acara "Malam Keakraban Teknologi Kendaraan Listrik."

Menristek/Ka BPPT Prof Dr Gusti Muhammad Hatta dalam materinya menyampaikan bahwa untuk mengejar ketertinggalan teknologi dibutuhkan sumber daya yang besar karena harus bersaing dengan kemajuan di negara-negara lain.

Namun untuk baterai yang menjadi jantungnya kendaraan listrik, pengembangan teknologinya masih akan sangat terbuka pada masa depan.

Pada masalah baterai ini, Indonesia tidaklah terlalu tertinggal bila dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Karena itu, kebijakan pengindustrian kendaraan listrik harus dibarengi dengan penelitian dalam skala besar dalam masalah baterai.

Penelitian baterai dipusatkan pada mendapatkan baterai yang ringan dan kecil, namun bertenaga besar.

Pada tahun ini, menargetkan penelitian untuk dapat menghasilkan purwarupa baterai hingga 200Wh/kg yang diharapkan dapat diproduksi secara massal pada tahun 2014.

Target ini terus- menerus ditingkatkan, hingga mencapai 600 Wh/kg pada tahun 2018 yang juga merupakan target penelitian dari banyak negara maju.

Menurut Bupati Banjar yang juga Ketua Umum ICMI Provinsi Kalimantan Selatan tersebut menyatakan dukungannya uji coba kendaraan listrik hasil dari inovasi anak bangsa.

"Saya sangat senang karena seluruh masyarakat, pemerintah, pengusaha dan media untuk mencoba kendaraan listrik," tuturnya.

Hal ini tentu saja menimbulkan optimisme bahwa kendaraan listrik ini dapat segera menjadi industri di Indonesia.

Proporsi Kabupaten Banjar di dalam pengembangan inovasi bangsa tersebut ada pada penelitian tentang Lithium yang merupakan energi untuk baterei yang akan digunakan, katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement