Jumat 20 Dec 2013 09:03 WIB

Mewahnya Busana Muslimah Ala Madura

Busana motif madura
Foto: Republika/Rakhmawaty
Busana motif madura

REPUBLIKA.CO.ID, Kekayaan budaya Indonesia, tak akan habis memberikan inspirasi. Salah satu daerah yang cocok dijadikan inspirasi adalah Pulau Madura. Motif Madura terkenal dengan warna-warna terangnya yang berani. Misalnya, merah cabe, hijau terang, orange, sampai pink. Salah satu desainer yang terinpirasi dari kekayaan budaya Madura adalah Rya Baraba.

Dia terinspirasi dari kaum hawa di daratan Madura yang hampir tak pernah mengenal celana jeans atau busana yang super ketat. Di berbagai sudut keramaian, penggunaan sarung, celana gombrong, rok rempel serta tunik A line menjadi sangat lazim membalut tubuh. Busana ini pun terkesan adiluhur dan membangun citra santun dan agamis dari seorang muslimah.

Berangkat dari tradisi muslim ini, Rya Baraba mengangkat tema ‘Ebelik Bernah’. Konsep rancangannya mengandung makna penyatuan etnik tradisional dengan unsur Islam puritan, ciri khas pedesaan. Budaya karapan sapi, batik serta tradisi pesantren yang kenal, men jadi kolaborasi apik dari koleksi busananya. “Ebelik Bernah memiliki makna keanekaragaman budaya Jawa Timur, khususnya Pulau Madura, dengan kehidupan para santri,” ujar Rya.

Gaya berpakaian yang religius, kata dia, serta keindahan seni tradisi lokal sangat menarik untuk dilebur menjadi karya rancangan pakaian. Di awal 2014 ini, dia mewakilkan tren rancangannya lewat religiusitas masyarakat disana.

Untuk menghadirkan nuansa lain, Rya sengaja tak mengetengahkan unsur batik Madura. Meski ciri khas motifnya sangat kental, dia sepakat mewakilkan karakter itu lewat permainan warna dan corak khas setempat. 

Sementara pada besutan siluet, Ebelik Bernah juga mempersembahkan baju muslim bergaya skirt pleats, palazzo, long jacket, rok A dan H line, serta cape. Rancangan pleats, sepenuhnya memetik inspirasi santriwati yang sehari-hari ber sekolah atau pesantren di madrasah. Ada pula cutting rok klasik bergaya A dan H line yang biasa dijumpai para wanita di berbagai sudut keramaian.

“Saya tidak mengambil batik Madura, melainkan tradisi dan kehidupan sehari-hari warganya,’’ katanya. Satu hal yang menarik, kata dia, Madura sangat kental dengan budaya syar’i. Sehingga, pas ketika diangkat menjadi tema rancangan muslim. Tak hanya itu, permainan warna baju mereka juga terhitung berani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement