Kamis 05 Dec 2013 00:01 WIB

Marhaban ya UINSA Surabaya, Sayang Ada Keributan

UIN Surabaya
Foto: blogspot.com
UIN Surabaya

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Peresmian Institut Agama Islam Negeri (IAIN) menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya sempat diwarnai keributan antara wartawan dengan resimen mahasiswa (menwa) setempat ketika hendak mewawancarai Menteri Agama RI Suryadharma Ali, Rabu.

Kejadian bermula ketika acara berakhir. Seperti biasa, wartawan yang sudah menunggu sejak siang itu hendak mewawancarai Suryadharma Ali ketika keluar dari Auditorium. Namun sejumlah Menwa menghalang-halangi sambil berteriak agar wartawan menjauh.

Menwa langsung membuat barikade. Wawancara sempat berjalan lancar dan menteri agama melayani dengan baik, namun tiba-tiba menwa saat membarikade menteri menarik sejumlah wartawan yamg sedang wawancara.

Kontan saja aksi itu membuat sejumlah wartawan dari berbagai media cetak, online dan televisi marah. Situasi semakin tegang ketika wartawan dan menwa terlibat adu dorong dan perang mulut.

Sebagian wartawan masih berusaha mewawancarai menteri agama sambil berjalan menuju mobilnya.

Menteri Agama sempat terdiam melihat pengamanan kampus yang terlalu "over acting" dalam menjaganya. Ketua Umum DPP PPP itu sempat menoleh ke kerumunan wartawan dan menwa yang terlibat adu dorong.

"Maaf ya, saya tergesa-gesa karena mendampingi Presiden SBY di Madura," ujar Suryadharma Ali sambil masuk mobil dinasnya dan meninggalkan UINSA.

Ajudan menteri sempat menengahi keributan tersebut. Ia mengatakan akan ada sesi wawancara dengan Menteri Agama RI.

"Mau wawancara dari mana? Ini kan Menteri sudah mau pergi," kata Arifin, salah satu wartawan media online menjawab sang ajudan.

Perang mulut ini berlanjut dengan salah satu petugas rektorat UINSA Surabaya. Beruntung aksi ini tidak berujung adu fisik. salah satu Menwa Senior, Yahya, mengaku para menwa ini bersikap keras karena ada permintaan dari ajudan Menag untuk mengamankan.

"Kami memang diminta oleh ajudan menteri untuk membuka jalan. Tapi dengan kejadian ini kami minta maaf," kata Yahya kepasda para wartawan.

Hal senada disampaikan Rektor UINSA Surabaya Abd A'la. Ia secara pribadi dan atas nama kampus meminta maaf atas kejadian tersebut. Ia juga mengaku ditelepon Suryadharma Ali langsung untuk menyampaikan maaf ke wartawan.

"Atas nama UINSA Surabaya saya minta maaf. Tadi setelah acara, Pak Suryadharma Ali meminta saya menyampaikan maaf ke rekan-rekan wartawan," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement