REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Bagi sebagian anak, berkunjung ke dokter gigi sering kali dianggap menakutkan. Sehingga tidak jarang anak-anak menolak diajak ke dokter gigi. Padahal memeriksakan gigi secara rutin setiap enam bulan sekali penting untuk anak.
Proffesional Relationship Manager Oral Care PT Unilever Indonesia Tbk drg. Ratu Mirah Afifah mengungkap, ada lima tips yang dapat diterapkan untuk mengurangi keengganan anak berkunjung ke dokter gigi.
"Pertama, orang tua patut memberikan contoh kepada anak untuk berkunjung setiap enam bulan sekali secara rutin. Sehingga anak mendapatkan gambaran yang bisa ditiru dari orang tuanya," kata dia di sela-sela acara penutupan Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) Pepsodent di Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Hang tuah Surabaya, Jawa Timur, Senin (18/11).
Kedua, mulai membiasakan mengajak anak untuk berkunjung ke dokter gigi saat usia dini (dimulai saat berusia satu tahun). Karena semakin dini usia anak mengunjungi dokter gigi, akan semakin baik. Hal ini akan membuat anak terbiasa dengan dokter gigi dan ruangan pemeriksaan.
Ketiga, orang tua dapat bercerita tentang apa yang terjadi di ruang dokter gigi dengan bahasa yang sederhana dan menghindari kata-kata seperti 'bor' atau 'suntik'. Keempat, kata Mirah, orang tua sebaiknya menghindari kebiasaan mengancam anak untuk membawanya ke dokter gigi untuk disuntik jika anak bersikap nakal.
Dengan kebiasaan tersebut dapat membuat anak enggan dan takut berkunjung ke dokter gigi.
Kelima yaitu mencari buku-buku yang menceritakan pengalaman positif saat berkunjung ke dokter gigi. Misalnya orang tua dapat bercerita dengan berkunjung ke dokter gigi secara rutin setiap enam bulan sekali maka anaknya dapat memiliki senyum sehat untuk mewujudkan cita-cita mereka seperti pilot, astronot, hingga tentara.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
