Rabu 13 Nov 2013 16:20 WIB

'Gebrak Pendidikan' Komunitas Indonesia di Korea

Pendidikan Gratis (ilustrasi)
Foto: commons.wikimedia.org
Pendidikan Gratis (ilustrasi)

Setelah 68 tahun Indonesia merdeka dan 85 tahun sumpah pemuda digadang-gadang oleh para pahlawan, lalu apakah saat ini Indonesia benar-benar sudah merdeka? Merdeka. Setidaknya tidak ada lagi kisah Belanda atau Jepang melakukan invasi di berbagai wilayah di Indonesia.

Bagaimana dengan sisi yang lain, misalnya segi pendidikan, apakah kita sudah merdeka? Menurut saya, Indonesia belum merdeka dari segi pendidikan. Jika Indonesia sudah merdeka dari segi ini tentu tidak ada gerakan-gerakan gotong royong yang marak di Indonesia.

Gerakan Indonesia Mengajar, Komunitas Ilmu Berbagi, Akademi Berbagi ataupun Save Street Child, merupakan wujud nyata bagaimana pendidikan itu masih belum merdeka. Sehingga memanggil hati nurani sebagian dari rakyat Indonesia untuk melakukan kerja bakti mengentaskan mereka yang masih belum merasakan nikmatnya pendidikan yang layak.

Sebagai Warga Negara Indonesia (WNI), komunitas Indonesia yang berada di Korea bahu membahu turut andil dalam memajukan pendidikan Indonesia sebagai pilar utama kemajuan bangsa. Kesempatan yang minim untuk turut terjun langsung ke lapangan, tak menghalangi komunitas yang terdiri dari pelajar yang tergabung dalam PERPIKA (Persatuan Pelajar Indonesia di Korea), pekerja dari berbagai paguyuban yang ada di bawah ICC (Indonesia Community in Corea) dan UT Korea bersama-sama ambil bagian dalam suatu gerakan pendidikan.

Dari hasil kerja sama tersebut, lahirlah Gebrak Pendidikan atau Gerakan bersama komunitas Indonesia di Korea. Dari gerakan ini, dapat terlihat bagaimana bantuan dari berbagai elemen seperti pelajar dan pekerja Indonesia yang berkesempatan tinggal di Korea bersatu padu di bawah satu wadah.

Gerakan ini merupakan wujud nyata kepedulian kami yang memiliki kesempatan mengenyam pendidikan di luar Indonesia untuk berbagi sesuai kapasitas kami. Melalui gerakan bersama ini, pelajar dan pekerja tidak hanya belajar dan mencari uang. Kesempatan untuk tinggal di luar Indonesia, baik itu sebagai pelajar maupun pekerja, secara tidak langsung diikuti dengan kemampuan finansial yang berbeda dengan tinggal di Indonesia. Entah finansial dari perolehan beasiswa ataupun dari perolehan gaji.

Gebrak Pendidikan tidak hanya mengajak WNI yang tinggal di Korea untuk bekerja bakti pendidikan. Gebrak Pendidikan juga tidak memasrahkan kemajuan pendidikan hanya di tangan pemerintah.

Masyarakat Indonesia yang sedang menempuh pendidikan dan pekerja yang tinggal di luar negeri, relatif mendapatkan beasiswa atau mempunyai pendapatan yang dapat disisihkan sedikit untuk kegiatan sosial. Salah satunya, yakni dengan berperan serta mengatasi permasalahan pendidikan. Nominal yang tidak begitu berarti jika dibelanjakan di negara tempat mereka tinggal, akan sangat berarti dan memiliki manfaat yang besar bila didonasikan untuk membantu pelajar-pelajar Indonesia agar dapat terus melanjutkan pendidikan.

Tidak hanya di kemajuan pendidikan di Indonesia yang menjadi sasaran, tapi Gebrak juga sedang berproses untuk meningkatkan kualitas para pekerja di Korea. Dengan jumlah pekerja yang relatif besar, pelajar yang dimotori PERPIKA memiliki tanggung jawab untuk memajukan dan membantu mereka agar menjadi tenaga kerja Indonesia yang mandiri. Sehingga, ketika mereka kembali ke Indonesia tidak hanya memiliki bekal uang, tetapi juga kemampuan pribadi yang cukup untuk dikembangkan. Mereka juga diharapkan dapat menjadi insan yang mandiri.

Selain memberikan bantuan beasiswa pendidikan, Gebrak Pendidikan juga melakukan pendampingan dan pelatihan teknologi informasi bagi para pelajar penerima beasiswa. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan dukungan moril, motivasi, dan inspirasi agar para penerima beasiswa selalu bersemangat untuk melanjutkan pendidikan hingga ke jenjang yang setinggi-tingginya dan berusaha keras mencapai cita-citanya.

Tujuan akhirnya adalah, agar mereka dapat menjadi manusia yang mandiri dan dapat membantu mengangkat derajat hidup orang lain. Kegiatan ini nantinya diwujudkan, antara lain dengan pengadaan workshop dari teman-teman pelajar dan pekerja yang berkesempatan pulang ke Indonesia memberikan motivasi, inspirasi, informasi peluang beasiswa dan peluang kerja.

Harapannya, di masa yang akan datang tidak ada lagi sekat-sekat pemisah antara pelajar dan pekerja. Sehingga, semangat meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat Indonesia di Korea dan Indonesia semakin nyata. Tunas-tunas bangsa mampu mengenyam pendidikan dan berkarya menggapai cita. Tulisan ini dibuat untuk memberikan sedikit gambaran yang bisa kami lakukan di sini sebagai bentuk tanggung jawab kami atas kemajuan Indonesia.

Yuniasih Purwanti

Master of Accounting, ngwon National university, Korea (a.n PERPIKA – Persatuan pelajar Indonesia di Korea)

Rubrik ini bekerja sama dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement