Kamis 14 Nov 2013 14:02 WIB

Jika Bermasalah Menyusui Bayi

Rep: Desy Susilawati/ Red: Endah Hapsari
Ibu menyusui (ilustrasi)
Foto: Republika/Amin Madani
Ibu menyusui (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Bayi yang lahir dengan lidah pendek (tounge tie) niscaya akan kesulitan menyusu. Kondisi ini merupakan kelainan kongenital yang ditandai dengan frenulum (tali lidah) yang pendek. “Bayi yang demikian lidahnya tidak dapat menjulur melewati batas gigi bawah,” jelas dr Yetty Movieta Nency SpA(K) IBCLC. 

Kasus tounge tie lebih banyak dialami bayi laki-laki. Faktor keturunan berperan dalam hal ini. Tongue tie jenisnya bervariasi, mulai dari yang ringan sampai berat. Jenis yang ringan, lidah hanya terikat membran yang tipis. “Kasusnya dikategorikan berat jika lidah bayi terikat menyatu dengan dasar mulut,” papar Yetty. 

Tongue tie cukup mudah untuk dideteksi. Ibu akan segera menyadarinya ketika mendapati bayinya mengalami masalah pelekatan ketika menyusui. Durasi waktu menyusu juga dapat memberi petunjuk. “Bisa memendek atau justru memanjang karena bayi tidak merasa kenyang,” kata Yetty yang konsultan laktasi. 

Bayi yang mengalami tounge tie mulutnya akan “berisik” saat menyusu. Dia juga kesulitan melakukan gerakan lidah ke samping, ke atas, maupun menjulur pada waktu menelan makan an padat. “Cara menyusunya dapat mengakibatkan puting ibu terluka,” ujar Yetty. 

Jika kondisi tersebut terus dibiarkan, dampaknya akan buruk bagi bayi maupun ibunya. Tak mampu menggerak kan lidah secara bebas dan efektif, bayi tidak bakal mampu menyusu dengan baik. Alhasil, suplai ASI menurun. Gara-gara itu, bayi bisa berhenti menyusu. Bayi juga akan mengalami gangguan tidur, frustasi, dan ikatan antara ibu dan bayi berkurang. 

Tongue tie membuat bayi mempunyai kebiasaan menggerakkan otot mulut yang tidak tepat. Kebiasaan ini akan memengaruhi kemampuan memasukkan makanan atau sendok pada waktu memulai makan makanan padat. Alih-alih menelan makanan, lidahnya justru mendorong makanan keluar mulut. 

“Jika tak mendapatkan cukup nutrisi, bayi terancam gagal tumbuh,” ungkap Yetty yang juga dokter spesialis anak. Jika tongue tie terus berlanjut hingga usia kanak-kanak, dampak berikutnya akan menimpa si kecil. Mereka yang mengalami tongue tie tak akan mampu mengunyah makanan padat. Anak bisa memuntahkan makanan atau bahkan tersedak karena terbatasnya fungsi lidah. 

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement