Kamis 07 Nov 2013 12:10 WIB
Superhero Muslimah

Superhero Muslimah Beraksi

The 99, serial komik tentang superhero Muslim.
The 99, serial komik tentang superhero Muslim.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Ani Nursalikah

Ada yang baru dari tokoh manusia super bikinan perusahaan komik termasyhur dunia, Marvel Comics. Dalam seri superhero perempuan Ms Marvel terbaru, muncul tokoh Kamala Kahn. Kamala menjadi karakter utama Muslim pertama dalam serial komik Marvel.

Saat serial Ms Marvel pertama kali diterbitkan pada 1960-an, tokoh utamanya adalah seorang remaja yang bekerja sebagai petugas di Angkatan Udara AS dengan kostum superketat.  Kamala digambarkan sebagai seorang gadis Muslim 16 tahun dari Jersey City. Remaja ini diceritakan memiliki kemampuan mengubah dirinya menjadi bentuk lain. Ia mempunyai kode nama Carol Danvers. Tokoh remaja ini dikisahkan merupakan imigran dari Pakistan.

Sang pembuatnya, G Willow Wilson, ternyata merupakan seorang mualaf. Ia bekerja sama dengan seniman Adrian Alphona dan editor Sana Amanat dalam mengerjakan serial ini. Willow mengatakan, Kamala adalah tokoh yang dinamis dan hidup di dunia yang kinetis. Sebagai remaja, ia belajar mengatasi kekuatannya, tuntutan keluarga, dan kehidupan masa remaja.

“Kamala merupakan tokoh yang dirindukan Kapten Marvel. Dia kuat, cantik, dan tidak merasa terbebani dengan asalnya sebagai orang Pakistan. Serial ini mengenai pengalaman universal semua remaja Amerika yang merasa terisolasi dan akhirnya menemukan diri mereka,” ujar Wilson yang sebelumnya membuat novel grafis Cairo, seperti dikutip New York Times, Selasa (5/11).

Dalam halaman muka komik tersebut, Kamala mengenakan kaus hitam dengan logo petir berwarna kuning. Penampilannya dilengkapi syal motif yang melilit di lehernya. Tangan kirinya membawa tiga buah buku pelajaran. Dua buah cincin perak di jari telunjuk dan manisnya serta gelang di tangan kanannya melengkapi penampilannya. Tidak lupa celana jeans dan belt kulit besar terpasang di pinggulnya. Penampilannya sangat khas seperti remaja kebanyakan.

Untuk menambah kesan misterius, wajahnya yang berkulit kecokelatan tidak ditampilkan secara utuh. Hanya dari hidung ke bawah. Kamala memilik rambut sebahu berwarna cokelat. Amanat menyebut serial Ms Marvel yang baru ini sebagai sebuah keinginan mengeksplorasi Muslim-Amerika dari perspektif aslinya dan apa artinya menjadi anak muda di tengah banyaknya ekspektasi orang lain, sekaligus menceritakan kehidupan remaja yang memiliki kekuatan super.

“Saya ingin Ms Marvel tokoh yang nyata seperti di kehidupan kita. Sesuatu yang benar-benar ada di sekitar kita, terutama perempuan muda. Masa SMA adalah masa yang menyenangkan di hidup saya, jadi saya ingin membagi pengalaman itu. Menghadapi masa dewasa, sekolah, dan pertemanan yang emosional menjadi hal besar dalam hidup remaja,” kata Wilson.

Ide menciptakan Kamala datang setelah diskusi dengan editor senior Stephen Wacker saat ia dan Amanat, seorang Muslim-Amerika, membandingkan cerita tentang tumbuh dewasa. Dari situ kemudian berkembang karakter untuk semua gadis kecil yang sedang tumbuh dewasa. Wilson lalu diminta untuk menulis serial tersebut. Tim ini dengan cepat mendapat persetujuan dari komite kreatif Marvel untuk melanjutkannya.

Perusahaan rival Marvel Comics, DC Comics, juga meluncurkan karakter Simon Baz dalam serial Green Lantern yang merupakan seorang Muslim Amerika keturunan Arab. Simon Baz mencerminkan karakter penciptanya, Geoff John, yang mempunyai garis keturunan Lebanon dan pernah tinggal di Detroit.

Ada beberapa tokoh lain mengenai tokoh superhero Muslim, seperti Dust, seorang perempuan muda Afghanistan yang punya kemampuan memanipulasi pasir dan debu. Tokoh Dust menjadi bagian dalam komik populer X-Men. Pada akhir 2010, DC Comics memperkenalkan Nightrunner, seorang pahlawan muda Muslim keturunan Aljazair yang dibesarkan di Paris.

Tim kreatif mengatakan, latar belakang Kamala yang tumbuh sebagai Muslim merupakan elemen dari cerita, tetapi bukan hal yang mendasar. Pemimpin redaksi Marvel, Axel Alonso, mengatakan, Kamala tidak berbeda dengan Peter Parker, si manusia laba-laba.  “Dia gadis 16 tahun dari pinggiran kota yang mencoba mencari tahu siapa dirinya dan berusaha menempa identitas ketika tiba-tiba mendapatkan kekuatan dan belajar tanggung jawab besar yang menyertainya,” kata Alonso.

Pendiri Muslimah Media Watch, Fatemeh Fakhraie, mengatakan, Kamala akan menjadi jendela untuk mengetahui pengalaman Muslim Amerika. Muslimah Media Watch adalah sebuah forum bagi perempuan Muslim dalam budaya populer. Superhero yang baru, kata Fakhraie, mendobrak gagasan yang menganggap orang Amerika adalah berkulit putih dan beragama Kristen. n ap/desert news/aljazeera  ed: chairul akhmad

Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement