Senin 28 Oct 2013 10:35 WIB

Peringati Bulan Bahasa, SD Bina Ilmu Gelar Pelatihan Jurnalistik

suasana pelatihan jurnalistik di sd terpadu bina ilmu parung bogor
Foto: foto: damanhurizuhri/republika
suasana pelatihan jurnalistik di sd terpadu bina ilmu parung bogor

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR-- Banyak cara menyemarakkan Hari Sumpah Pemuda. Sekolah Bina Ilmu yang beralamat di Jalan Haji Mawi No 3 Parung, Bogor, Jawa Barat, menggelar Pelatihan Jurnalistik.

Sebanyak 97 peserta didik kelas V dan VI mengikuti acara yang bertajuk 'Mengarang itu Gampang' dengan menghadirkan wartawan senior Harian Umum Republika H Irwan Kelana, Senin (28/10).

 Di awal acara, jurnalis yang berkali-kali memberikan pelatihan jurnalistik di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir ini mengajukan pertanyaan sederhana. ''Seribu dibagi tiga belas, siapa yang tahu?''

Seluruh peserta diam. Tak ada yang menjawab pertanyaan matematika yang diajukan. Tetapi ketika ditanya alasan kenapa sekolah di Bina Ilmu, sontak Seluruh peserta berebut untuk menjawab. 

''Nah, itu artinya mengarang itu jauh lebih mudah dari soal matematika. Mengarang itu gampang, ''katanya memotivasi.

Lebih lanjut Irwan mengungkapkan berbagai langkah untuk menjadi seorang penulis handal yang ternyata tidak terlalu sulit. ''Tidak  ada yang sulit dengan mengarang.''

Saat ini banyak sekali media yang bisa digunakan untuk mengarang. Irwan lalu menceritakan salah seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang berprofesi sebagai pembantu rumah tangga di Hongkong menjadi pemenang lomba cerpen belum lama ini.

Ayu sang pemenang lomba itu padahal tidak mempunyai laptop atau komputer untuk menulis. Lantas bagaimana caranya? ''Setiap hari dia mengirim short massage service (SMS) kepada rekannya untuk diketik di komputer,''kata Irwan.

Irwan kemudian memberikan tips agar mudah mengarang, pertama, banyak membaca buku. Kedua, gunakan panca indera dengan cermat.''Mengarang lebih enak karena lebih bebas berekpresi,'' katanya.

Sekarang ini, sambung Irwan, bahan untuk mengarang sangat melimpah sehingga kita punya banyak kesempatan untuk maju dengan mengarang. ''Apapun bentuknya kita harus menciptakan prestasi,'' tandasnya.

Asyha Candrika (11), siswa kelas V SDT Bina Ilmu sangat senang mengikuti pelatihan jurnalistik di sekolahnya. ''Acaranya sangat asyik,'' ucapnya singkat seraya menyebutkan keinginannya untuk menjadi penulis.

Hal senada diungkapkan Adifa Hasna, siswi kelas VI. Dengan acara tersebut, dia bisa mengetahui cara mengarang yang benar. ''Apalagi, karyaku sempat dikoreksi dan dibahas di depan umum,'' ujarnya semringah.

 

 

  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement