Jumat 18 Oct 2013 17:07 WIB

Pelantikan Pengurus PPI Malaysia 2013/2014 dan Dialog Kebangsaan

PPI Malaysia
Foto: PPI
PPI Malaysia

"PPI Malaysia agar selalu meningkatkan peranan mahasiswa sebagai agent of change, agent of control dan agent of development; Kita bersama, kita bisa," kata Gushairi, Ketua Umum PPI Malaysia periode 2013/2014 dalam sambutan penutupnya di acara Pelantikan Pengurus PPI Malaysia pada Sabtu (12/10).

Proses pelantikan pengurus baru ini, dihadiri oleh Bapak Marsekal TNI (Purn) Herman Prayitno, S.IP, M.M selaku Duta Besar Republik Indonesia untuk Kuala Lumpur, didampingi Prof. Rusdi (atase Pendidikan). Selain itu, hadir juga Ketua PPLN perwakilan Kuala Lumpur, organisasi sosial politik, KNPI cabang Malaysia, Pramuka, Dr. Sonny Zulhuda dan Muhammad Yunus selaku penasehat PPI Malaysia periode 2013/2014, Ketua dan perwakilan PPI cabang se-Malaysia, dan acara pelantikan ini dihadiri juga Bapak Hajrianto Y. Tohari selaku Wakil Ketua MPR RI dan N. Imam Akbari (Vice President Aksi Cepat Tanggap) sebagai pemateri dalam Dialog Kebangsaan setelah proses pelantikan. Prosesi pengambilan sumpah jabatan yang dipimpin oleh Gushairi dan disaksikan tamu undangan pun berlangsung dengan lancar dan penuh khidmat.

Dalam menyampaikan sambutannya, Bapak Herman Prayitno (Duta Besar Republik Indonesia) mengingatkan mahasiswa untuk meningkatkan prestasi akademik dan berkarya untuk bangsa. Beliau juga berpesan, bahwa mahasiswa yang belajar di luar negeri bukan membawa nama pribadi atau keluarga, melainkan membawa marwah bangsa dan negara. "Mahasiswa adalah tonggak estafet kepemimpinan yang akan datang," ujarnya sambil menutup kata sambutan dalam acara pelantikan ini.

Bapak Hajrianto memulai paparannya dengan menyebutkan, bahwa setelah 68 tahun Indonesia merdeka, jumlah warga miskin belum berkurang signifikan. Hal ini disebabkan oleh faktor SDM yang berlaku di tanah air, di mana rata-rata warga yang mengemban pendidikan, baru sampai level 2 SMP. Beliau juga menambahkan, kalau suatu negara tidak akan maju karena banyaknya SDA, tapi semua negara maju karena SDM-nya selalu berkembang. Di Indonesia sekarang ini yang marak terjadi bukannya pembangunan SDM, melainkan korupsi. Beliau juga mengatakan, bahwa korupsi di Indonesia seperti terorisme, kaderisasinya sangat rapi sekali.

Sementara Bapak Imam, dalam penyampaiannya menyebutkan kalau Indonesia merupakan negara yang besar namun juga besar dengan bencana alamnya. Indonesia merupakan negara kepulauan, sehingga sangat memerlukan kepedulian masyarakat terhadap bencana yang sering melanda Indonesia. Bagi masyarakat yang tertimpa musibah, mereka akan merasakan kalau bencana akan "terbenam" dengan kebaikan-kebaikan yang kita lakukan.

Siangnya, para pengurus PPI Malaysia periode 2013/2014 mengadakan rapat kerja. Pukul 18.30 waktu Malaysia, akhirnya agenda PPI Malaysia satu tahun ke depan pun selesai tersusun.

Gushairi (Ketua Umum PPI Malaysia 2013/2014)

Zulhilmi (Sekjend PPI PPI Malaysia 2013/2014)

 

Rubrik ini bekerja sama dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement