Sabtu 12 Oct 2013 14:00 WIB

Kunjungi Jerman Mahasiswa UGM Kenalkan Jamu

UGM
Foto: ugm.ac.id
UGM

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Rombongan mahasiswa Universitas Gajah Mada yang melakukan kunjungan studi ke sejumlah perguruan tinggi di Jerman baru-baru ini memperkenalkan produk obat herbal untuk pengobatan alternatif atau yang lebih dikenal di Indonesia sebagai jamu.

Dosen pembimbing yang mengikuti program kunjungan studi tersebut, Dr T Irianti M.Scm Apt di Yogyakarta, Sabtu, mengemukakan, saat kunjungan di sejumlah perguruan tinggi di Jerman, rombongan mahasiswa UGM mempresentasikan hasil riset bertemakan "Keanekaragaman Ethnobotani: Perjalanan Obat Herbal di Tengah Kehidupan Modern".

Perguruan tinggi Jerman yang dikunjungi dalam program yang berlangsung l7 sampai 27 September tersebut menurut Irianti, antara lain Universitas Georg-August di Gottingen, Universitas Freie dan Humboldt di Berlin serta Universitas Ludwig-Maxmilian di Munchen.

Mahasiswa UGM yang mengikuti kunjungan studi tersebut yakni Yuliana Farkhah (Biologi), Rezcha Indriati (Biologi), Sekar Pelangi Manik Puteri (Biologi), Iskandar (Biologi), Imam Fathoni (Biologi), Rizky Handayani (farmasi) dan Maulana Rizki Aditama (MIPA).

Sementara Yuliana yang menjadi koordinator mahasiwa dalam program tersebut mengemukakan bahwa melalui pertemuan dengan mitra kerja mereka yakni kalangan periset perguruan tinggi Jerman, rombongan mahasiswa UGM telah mendapat kesempatan untuk memaparkan hasil penelitian mereka terkini dan teknologi pembuatan jamu di Indonesia.

Yuliana mengemukakan, keanekaragaman tumbuh-tumbuhan yang ada di Indonesia telah dimanfaatkan dan diolah sebagai obat herbal untuk pengobatan alternatif. Sejak abad keempat, ujarnya, obat herbal yang kemudian dikenal sebagai jamu mencerminkan bukti kearifan lokal yakni diawalinya pemanfaatan tumbuh-tumbuhan oleh masyrakat tradisional sebagai obat yang kemudian berkembang menjadi kebiasaan dan budaya masyrakat.

Semakin pesatnya kemajuan teknologi serta bertambahnya jumlah populasi manusia, menurut Yuliana, memacu munculnya berbagai permasalahan terutama di sektor kesehatan yang saling terkait sehingga memerlukan pembahasan yang melibatkan tidak hanya satu disiplin ilmu saja tetapi melalui multi disiplin atau lintas ilmu.

"Sudah banyak penelitian tentang obat herbal atau jamu, tapi sayangnya sebagian hanya berakhir pada laporan atau jurnal, tanpa diketahui oleh masyrakat luas, " ujarnya.

Selain mengangkat masalah jamu, salah seorang anggota tim UGM, juga mempresentasikan hasil penelitiannya tentang "Studi Bioactivitas Ekstrak Ethanolic Marchantia sp sebagai tanaman alternatif untuk Insektisida Nyamuk Aedes Aegypti".

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement