REPUBLIKA.CO.ID, Menopause seringkali menjadi momok bagi para wanita di atas usia 45 tahun. Di periode perkembangan tersebut wanita dipercaya tidak bisa memiliki keturunan lagi karena fungsi organ-organ reproduksinya berkurang.
Berkurangnya fungsi organ reproduksi itu ditandai dengan menstruasi yang mulai tidak teratur dan lambat laun berhenti yang jelas berpengaruh pada berkurangnya produksi sel telur pada wanita. Secara fisik, tahap menopouse pada wanita tersebut juga akan berpengaruh, karena wanita yang menginjak usia menopouse ini akan mudah lelah, gampang depresi dan sulit untuk tidur.
Lalu sebenarnya apa sih menopause tersebut. Menurut dr Ova Emilia SP OG, ahli kandungan di Yogyakarta, tahapan perkembangan dalam tubuh wanita tersebut terjadi karena berkurangnya hormon esterogen dan androgen dalam tubuh. Wanita akan mengalami tahap ini pada usia antara 45 hingga 50-an tahun.
Berkurangnya hormon tersebut kata dia, memang memunculkan beberapa dampak bagi wanita sendiri antara lain berkurangnya organ reproduksi tersebut. Berbagai cara dan metode telah dilakukan oleh banyak wanita untuk tetap segar dan sehat dalam tahap menopouse, salah satu cara adalah terapi sulih hormon.
Terapi ini, kata Ova, sudah banyak dilakukan oleh para wanita usia menopouse di Indonesia. Hanya saja, ada beberapa wanita yang dilarang ikut terapi hormonal tersebut, salah satunya adalah wanita yang sudah mengidap penyakit kanker.