Kamis 03 Oct 2013 12:19 WIB

Tips Atur Gaji untuk Perempuan Lajang

Hitunglah penghasilan Anda dengan cermat/ilustrasi
Foto: chatelaine.com
Hitunglah penghasilan Anda dengan cermat/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Untuk kamu yang baru mulai merintis karier dan merasakan asyiknya pegang uang sendiri, inilah saat yang tepat untuk belajar cara mengelola keuangan. Kata Mohammad B Teguh, perencana keuangan syariah dari QM Financial, melek keuangan sejak usia muda sebenarnya sangat penting. 

Menurut Teguh, mengelola keuangan adalah sebuah kebiasaan. ''Kebiasaan yang baik dalam mengelola uang di saat uang belum banyak merupakan modal awal untuk bisa mengelola keuangan di saat uangnya sudah banyak,'' ujarnya.

Saat masih usia muda atau berada di awal karier, Teguh mengatakan, jangka waktu untuk berinvestasi (menaruh  uang di produk keuangan) menjadi lebih panjang.  Misalnya, uang yang disisihkan untuk tujuan dana pensiun. ''Jika dimulai pada umur 25 tahun dan pensiunnya 55 tahun, maka jangka waktu investasinya 30 tahun. Tapi, kalau investasinya baru dimulai di usia 35 tahun, ya berarti jangka waktu investasinya 20 tahun,'' papar dia. 

Semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan, jumlah penghasilan yang disisihkan bakal lebih ringan.  Lalu, berapa banyak uang yang tiap bulannya harus disisihkan? Teguh memaparkan, rumusan umumnya minimal 10 persen dari penghasilan. Dengan catatan, penghasilan yang bisa dipakai untuk cicilan utang maksimalnya 35 persen. Kalau tidak memiliki cicilan utang, seharusnya jumlah penghasilan yang bisa dialokasikan untuk menabung lebih besar lagi. ''Misalnya mau cari KPR, ya cari yang cicilannya kurang dari 35 persen pendapatan. Pengeluaran rutin umumnya 30 sampai 40 persen, untuk pengeluaran yang sifatnya gaya hidup contohnya belanja, makan di luar, dan lain-lain maksimalnya 20 persen,'' tutur Teguh.

Jangan buru-buru berpatokan hanya menyisihkan pendapatan tiap bulannya minimal 10 persen.  ''Minimal 10 persen, kalau bisa 20 persen itu bagus, bahkan kalau sampai 30 persen itu luar biasa,'' kata Teguh. 

Perlu juga diingat, menabung tidak sekadar menyisihkan uang daripada tidak sama sekali, lho. Tentukan tujuan dari menabung. Apakah itu untuk kebutuhan menikah, memiliki kendaraan atau rumah, bahkan untuk simpanan di hari tua alias uang pensiun. Kesannya masih jauh ya semua itu, tapi tanpa tujuan bukan tidak mungkin penghasilan yang sudah disisihkan justru tidak pernah mencapai kegunaannya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement