REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Orang tua seringkali membawa anak ke dokter gigi bila anak sedang sakit sehingga anak menjadi trauma bila dibawa periksa ke dokter gigi.
"Karena itu bawa anak ke dokter gigi saat sehat dan jangan tunggu anak sakit gigi untuk pergi ke dokter gigi," kata Ketua Program Studi Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Hastoro Pintadi.
Hal itu disampaika dia saat pembukaan bulan Kesehatan Gigi Nasional 2013 di Rumah Sakit Gigi dan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Program Studi Kedokteran Gigi UMY Yogyakarta, Kamis (26/9).
Dia mengatakan kesalahan umum yang sering dilakukan orang tua kepada anak-anak sehingga anak takut ke dokter gigi sering menakut-nakuti bila anak giginya berlubang ada ulatnya. Sehingga anak semakin takut pergi ke dokter gigi.
Sementara itu Professional Marketing Manager Oral Care PT Unilever Tbk Mirah Afifah mengungkapkan edukasi yang sering salah adalah anak menyikat gigi pada saat mandi. Padahal yang benar anak menyikat gigi pagi hari setelah makan dan malam hari sebelum tidur.
Menurut Dokter Gigi Spesialis anak Program Studi kedokteran Gigi UMY Atiek Driana Rahmawati, mengajak anak untuk memeriksakan gigi sebaiknya sejak usia dini. Ketika anak mulai lahir walaupun dia minum ASI (Air Susu Ibu), sebaiknya gusi dibersihkan setelah anak minum susu/ ASI.
Bahkan, dia menambahkan, sebaiknya untuk menyiapkan gigi anak supaya sehat sejak merencanakan untuk hamil, sehingga ketika hamil giginya tidak mengalami masalah. Seringkali kalau ibu hamil muda, giginya kotor karena sering mual sehingga gigi tidak dibersihkan.
Padahal, kata Atiek, ketika ibu hamil gusinya radang dan tidak segera diatasi, ada bakteri yang masuk ke mulut. Hal ini bisa mengakibatkan berat bayi lahir rendah.
Pada kesempatan ini puluhan anak usia pra sekolah dari sekitar Bantul menerima edukasi dan perwatan gigi gratis dan melakukan sikat gigi bersama di RSGM UMY.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
