Selasa 17 Sep 2013 04:40 WIB
Miss World

HT Tantang Penolak Miss World

Ketua Dewan Pakas Partai NasDem Harry Tanoesoedibyo
Ketua Dewan Pakas Partai NasDem Harry Tanoesoedibyo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pengusaha nasional Hary Tanoesoedibjo (HT) mengaku siap meladeni proses hukum jika pergelaran Ratu Kecantikan (Miss World) 2013 yang diselenggarakannya dinilai melanggar hukum.

“Kalau ada yang bilang tidak sesuai hukum dan norma, mereka yang bilang seperti itu bisa diproses juga secara hukum. Dan, kami siap kalau sampai dibawa ke proses hukum,” kata HT menantang dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (16/9).

Ia mengemukakan, pihaknya tidak melanggar aturan hukum yang berlaku. HT mengklaim kontes tersebut sesuai dengan adat ketimuran yang dianut bangsa. Menurut calon wakil presiden usungan Partai Hanura ini, tujuan diselenggarakannya kontes kecantikan tersebut semata-mata untuk mengharumkan nama bangsa.

Selain itu, ia menyatakan, kegiatan itu juga dinilai bisa mempromosikan budaya dan pariwisata lokal sehingga bisa menjadi sumber devisa besar.

Meski diseret hingga ke ranah hukum atas ajang kecantikan tersebut, HT menilai, tidak akan repot menggugat balik organisasi massa (ormas) yang melaporkannya ke kepolisian. “Kita fokus selesaikan misi ini sampai tuntas dan baik. Jangan sampai pelaksanaannya ada cacat. Kalau jelek, nama Indonesia bisa nggak bagus,” ujarnya.

Ia mengemukakan, hal itu berkaitan dengan pernyataan sejumlah ormas Islam yang mengaku telah melaporkan HT dan perusahaannya ke Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) pada Senin (9/11).

HT digugat karena dinilai melanggar Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) karena dianggap menyebarkan konten pornografi melalui media massa. Selain itu, ia juga dilaporkan atas tuduhan penyuapan terhadap Majelis Ulama Indonesia (MUI) agar kegiatan Miss World 2013 yang akhirnya dipindahkan ke Bali itu berjalan lancar.

Di pihak lain MUI menegaskan, rentetan aksi penolakan Miss World di Indonesia tidak akan berakhir antiklimaks atau hilang seiring tetap digelarnya ajang Miss World 2013 di Bali.

Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri KH Muhyidin Junaidi mengatakan, MUI bersama barisan organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam tidak akan berhenti menyatakan penolakan walaupun Miss World tetap digelar.

Meski hingga hari penyelenggaraan seruan MUI tidak didengar pemerintah dan selalu dipojokkan oleh kalangan yang tidak senang atas sikap penolakan tersebut, MUI tetap bergeming. “Ini adalah sikap tegas kami sebagai pembimbing umat. Dan, tidak ada istilah sia-sia dalam menyampaikan kebenaran,” ujar Muhyidin, Ahad (8/9).n antara ed: abdullah sammy

Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement