Kamis 12 Sep 2013 03:28 WIB
Persiapan Haji

Jamaah Haji Diminta Waspada Penipuan

  Calon jamaah haji kelompok terbang (kloter) pertama embarkasi Jakarta menaiki pesawat di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Selasa (10/9).     (Republika/Yasin Habibi)
Calon jamaah haji kelompok terbang (kloter) pertama embarkasi Jakarta menaiki pesawat di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Selasa (10/9). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON — Dewan Haji Inggris mengatakan, pemotongan kuota haji sebanyak 20 persen oleh Pemerintah Arab Saudi bisa dimanfaatkan pihak yang tidak bertanggung jawab. Jamaah haji yang masuk dalam daftar pemotongan rawan terkena penipuan perjalanan haji murah.

Direktur Dewan Haji Inggris Rashid Mogradia mengatakan, para penipu itu membangun perusahaan hanya untuk menyedot uang dari calon jamaah haji. Mereka menyasar aspek emosi para calon jamaah yang akan melakukan salah satu rukun iman tersebut.

“Mereka mengiklankan potongan harga hingga 50 persen dan membujuk orang-orang untuk membeli paket yang tidak ada itu,” ujarnya seperti dikutip dari BBC, Selasa (10/9). Dia mengatakan, kejahatan semacam ini biasanya tidak dilaporkan karena korbannya merasa malu. Para korban juga merasa apa yang terjadi pada mereka merupakan kehendak Allah.

Seorang pria dari Bolton yang tidak ingin disebut identitasnya mengatakan, ia telah kehilangan hampir 9.000 poundsterling seusai membeli paket perjalanan haji online. Dia tidak sendiri. Ada 15 orang lain yang juga mengalami hal yang sama. Dia mendorong korban lain untuk melapor.

Dewan Haji Inggris mengingatkan warga untuk mencari agen perjalanan yang telah diakreditasi oleh Lembaga Perizinan Penyelenggara Perjalanan Udara (ATOL) dan yang diakui otoritas Arab Saudi. Muslim di Worcestershire, Inggris, juga diingatkan kasus serupa. Detektif Inspektur Mark Glazzard dari unit kejahatan ekonomi Kepolisian West Mercia telah mengeluarkan peringatan menyusul serentetan insiden tersebut di seluruh negeri.

Seperti dilansir Halesowen News, saat ini Inggris tengah gencar melakukan kampanye besar-besaran memperingatkan penipuan haji. Kampanye serupa juga telah dilakukan Kepolisian Kota London yang didukung West Mercia. Tahun lalu, polisi menerima 44 laporan penipuan, namun kejahatan seperti ini diduga jumlahnya lebih tinggi dari itu.

Glazzard mengimbau warga yang berniat memesan perjalanan ibadah haji memperhatikan sejumlah langkah sederhana yang dapat melindungi mereka dari penipuan. “Gunakan perusahaan yang telah dilisensi oleh ATOL, periksa perincian perjalanan, gunakan metode pembayaran yang aman, dan hati-hati menyetujui metode pembayaran yang tidak wajar,” ujarnya.

Jika merasa telah menjadi korban, Glazzard mengimbau warga untuk melapor. Pemerintah Inggris telah menyediakan saluran telepon nasional agar warga leluasa melapor. Polisi juga mengimbau calon jamaah untuk memeriksa apakah agen perjalanan mereka sudah diakreditasi oleh Kedutaan Arab Saudi dan mendapatkan semua perincian dalam bentuk tertulis.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Haji Inggris yang berbasis di Birmingham Khalid Pervez menyatakan, setidaknya terdapat sekitar 1.000 pengaduan yang datang ke asosiasi tersebut setiap tahunnya. “Namun, saya yakin jumlahnya lebih banyak lagi,” katanya, seperti dikutip Birmingham Mail. Ini karena kebanyakan Muslim terlalu malu untuk melaporkan penipuan yang menimpanya dan memilih untuk melupakan hal tersebut.

Pada Oktober tahun lalu, seorang Muslim membayar lebih dari 3.000 poundsterling kepada sebuah agen perjalanan haji. Nyatanya, dia hanya ditipu. Tak pernah ada tiket pesawat dan uang, serta paspor yang diserahkan pada agen tersebut pun hilang.

Selain mengimbau Muslim untuk berhati-hati terhadap penipuan, ABH juga meminta travel haji untuk menyediakan harga paket haji yang wajar. Organisasi ini menyesalkan tindakan para agen yang dalam beberapa tahun terakhir kerap menetapkan harga yang sangat mahal untuk sebuah paket haji.

Tindakan para agen tersebut menunjukkan rendahnya penghargaan terhadap nilai dan ajaran Islam. “Mereka dengan tega mengambil keuntungan dari para calon jamaah haji, termasuk pada mereka yang sakit, berusia lanjut, ataupun cacat,” katanya. Sebagai gantinya, mereka mendapatkan uang yang sangat banyak atas tindakan tersebut.  n ani nursalikah ed: fitria andayani

Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement