Rabu 11 Sep 2013 10:04 WIB

Bila Calon Suami Lebih Muda

Pikirkan matang-matang sebelum menentukan jodoh yang tepat/ilustrasi
Foto: flickr.com
Pikirkan matang-matang sebelum menentukan jodoh yang tepat/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Saya seorang gadis berusia 30 tahun. Saya belum menikah dan sedang menjalin hubungan dengan, sebut saja A. A, pria berusia 3 tahun lebih muda. Saya telah menyelesaikan kuliah dan telah bekerja. Begitu juga A. Sebenarnya, kami dulu berteman biasa. Hubungan kami berlanjut, salah satunya karen akami sering melakukan kegiatan keagamaan bersama. Sekitar dua bulan lalu, ia mendadak mengatakan ingin membina hubungan serius alias berumah tangga dengan saya. 

Setahun lalu, saya pernah memiliki teman dekat. Tapi hubungan itu hanya berjalan sebentar, karena orangtua saya menentang hubungan ini. Penyebabnya, kami berlainan agama. Pengalaman itu membuat saya ekstra hati-hati. Ternyata lelaki muda usia semacam A yang mendekati saya. Meski saya akui, dalam beberapa hal, A tampak lebih dewasa dari saya.

Belum lagi kehidupan beragamanya yang lebih bagus dari saya. Jika saya dikatakan tertarik padanya, mungkin ya. Tapi, saya belum bisa mengatakan apa-apa. Penyebabnya, banyak pandangan yang mengatakan, sebaiknya istri lebih muda beberapa tahun dari suami. Apa sikap terbaik yang harus saya ambil, mengingat A terus mendesak agar saya segera memberi kepastian? Belum lagi dorongan keluarga agar saya segera memutuskan menikah. Oh ya, Mbak, orangtua saya sebenarnya sejutu bila A yang menjadi pendamping saya. 

 

 

Jawaban:

Dik Tuti yang lagi bingung

Sebuah perkawinan adalah perpaduan antara dua orang yang memiliki kekhasan masing-masing. Di mana bakat dan kemampuannya pada akhirnya saling melengkapi. Landasan agama yang kokoh, yang diyakini dan dipraktikkan secara sungguh-sungguh oleh suami-istri merupakan syarat utama perkawinan yang bermanfaat dunia akherat. Karenanya, tak heran jika orangtua Anda menentang hubungan Anda dengan pacar sebelumnya. Alhamdulillah, Anda segera menyadari kekeliruan. Kini, telah datang pemuda A sebagai penggantinya. Dari penuturan Anda, dalam segalanya A lebih sesuai untuk Anda. 

Perkara selisih umur yang tak lazim menurut Anda? Sebenarnya, pandangan awam yang biasa kita dengar, tak bisa dikenakan pada tiap keadaan. Kematangan pribadi memang bisa diukur lewat usia, tapi tak selamanya begitu. Bukankah Anda sendiri merasa A dalam beberapa hal memiliki kelebihan dibanding Anda? Tak kalah penting adalah restu orangtua yang telah Anda kantongi. Maka apa lagi yang dipikirkan? Jika masih ragu, shalat istikharah, memohon petunjukNya, apakah A memang jodoh Anda? 

sumber : Rubrik konsultasi
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement