Kamis 05 Sep 2013 12:18 WIB

Hujan Kecil

Hujan Deras, Ilustrai
Foto: Antara
Hujan Deras, Ilustrai

REPUBLIKA.CO.ID, Puisi Budi Sabarudin

 

Ini kali kepergianku tinggal menghitung detik

Apalagi yang mesti kutafsir dari peta jiwa masing-masing

Pulau-pulau mengecil

Mengambang

Berjauhan dalam sepi

 

Ada hujan kecil jatuh dari langit

Mengalir pada bukit-bukit yang perlahan tenggelam

Suaranya mirip butir-butir pasir

atau kalikali kerikil meluruhi tubuh kita

 

“Takdir itu tak selamanya menggembirakan,” katamu

 

Tapi ribuan tahun kuintip kekosongan itu

Bagai sufi merindurindu Tuhan dalam zikir yang abadi

Juga senyum sang penujum membaca nasib

Dari batu-batu yang ditangkap dari dunia gaib

 

Adikku…

Ada nyanyian gugur daun-daun kemboja

Mengisahkan angin berdesaudesauan

dari pedih dan sakitnya pekuburan

Diantara kepiluan batangbatang tua

belitan akar-akar, rantingranting kering, dan tanah lembab

Cobalah… sebentar saja… dengarkan suaranya itu, Kekasih

 

 Serang-Banten, 29 Mei 2001-Tangerang, 30 Agustus 2013

 

Budi Sabarudin, lahir di Desa Wanayasa, Purwakarta, Jawa Barat. Senang menulis puisi dan cerpen. Karya-karyanya pernah dimuat di sejumlah koran lokal, nasional, dan online. Sehari-hari bekerja sebagai jurnalis. Kini tinggal di Taman Royal 3, Jalan Akasia 3 AX1 No 8, Cipondoh, Kota Tangerang, Provinsi Banten.  Email : [email protected]. Hp 087-8830-36184

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement