Rabu 07 Aug 2013 12:42 WIB

Yuk, Jaga Kesehatan Si Kecil Selama Mudik

Rep: Nora Azizah/ Red: Endah Hapsari
Perhatikan asupan si kecil selama mudik/ilustrasi
Foto: ROL
Perhatikan asupan si kecil selama mudik/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Dari sudut pandang kedokteran anak, tak ada batasan usia yang menentukan waktu paling pas untuk mengajak anak ikut mudik menjelang hari raya. Akan tetapi, ada beberapa hal yang perlu orang tua perhatikan. Apa saja di antaranya? Bayi seberapa pun dini usianya, termasuk yang mudah untuk dibawa mudik. Asupan makanannya tidak sulit. Terlebih, hingga berusia enam bulan, bayi cukup diberi air susu ibu (ASI) saja. “Bila menggunakan pesawat, sebelum terbang dan selepasnya bisa langsung diberikan ASI,” saran dr Asti Praborini SpA.

 

Bayi usia enam bulan hingga satu tahun memerlukan makanan pendamping, seperti bubur. Makanan jenis ini sulit untuk menjadi bekal makanan mudik karena tidak tahan lama. “Nanti, setelah ulang tahun pertamanya, anak akan lebih praktis persiapan bekalnya karena bisa menyantap makanan keluarga,” kata dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Puri Cinere, Depok, Jawa Barat.

Untuk bekal di perjalanan, lebih baik buat saja sendiri. Kebersihan serta rasanya tentu terjamin. Omelet, pastry, dan kue kering bisa menjadi pengganjal perut yang memanjakan selera makan anak. “Kalau tak mungkin membuat sendiri, barulah beli makanan instan,” ujar dokter yang tergabung dalam Perinatologi Indonesia (Perinasia) ini. Ketika membeli makanan instan, perhatikan kemasannya. Jangan sampai kemasan luarnya rusak. Telitilah tanggal kedaluwarsanya.

Selama perjalanan mudik, waktu makan anak cenderung tidak teratur. Hal ini bisa menyebabkan diare ringan. Sebaik nya, meski sedang mudik, tetap perhatikan waktu makan anak. Bila mereka sudah merasa lapar, segeralah menepi untuk memenuhi asupan gizinya. “Orang tua jangan mengikuti kekuatan fisik diri sendiri sebab anak berbeda dengan dewasa,” kata Asti.

Andaikan mudik dengan kendaraan umum, hindari berdesak-desakan. Lalu, kalau menggunakan pesawat, pilih tempat duduk di bagian depan yang kebisingannya lebih kecil. “Bayi berusia enam pekan sudah boleh ikut dalam perjalanan udara,” kata Asti.

Pemudik dengan kendaraan pribadi akan lebih leluasa menepi ketika balitanya mulai kelelahan. Carilah tempat peristirahatan yang bagus. Keluar mobil untuk mencari udara segar saja sudah cukup untuk mengganti suasana, mencerahkan si kecil.

Bagi yang membawa balita, sebaiknya persiapkan popok ganti secukupnya. Jangan biarkan popok dipakai lebih dari dua jam. Gantilah popok si kecil begitu basah. Usahakan dalam sehari menggantinya sebanyak delapan kali. Popok yang dibiarkan terlalu lama bisa menyebabkan infeksi karena banyak terdapat kuman. Infeksi bisa menyerang saluran kemih, bahkan hingga ke ginjal.

Untuk obat-obatan, bawalah yang memang sangat diperlukan. Obat penurun panas atau antimabuk untuk anak-anak termasuk di antaranya. Tidak perlu memberikan anak terlalu banyak asupan yang tak penting. Vitamin atau suplemen makanan tidak wajib diberikan saat mudik. Asupan gizi utamanyalah yang harus dicukupi. “Jangan nomor duakan jadwal makan dan kecukupan nutrisi anak,” kata Asti mengingatkan ayah dan bunda pemudik cilik. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement