Jumat 02 Aug 2013 20:25 WIB

Mahasiswa UAD Tempuh KKN di Filipina dan Kamboja

Rep: Yulianingsih/ Red: Djibril Muhammad
Kampus Universitas Ahmad Dahlan
Foto: .
Kampus Universitas Ahmad Dahlan

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta akhir tahun ini akan mengirimkan mahasiswanya untuk menempuh program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Filipina dan Kamboja.

Mahasiswa UAD yang mengikuti program KKN internasional ini sebanyak 19. Sebanyak 11 Mahasiswa menempuh KKN di Filipina dan 8 lainnya di Kamboja. Mahasiswa yang KKN di Filipina dan Kamboja ini berasal dari Fakultas Pendidikan jurusan Pendidikan Biologi.

"Mereka akan berada di Filipina selama satu bulan," ujar Rektor UAD, Kasiyarno, Jumat (2/8).

Mereka kata Kasiyarno, akan mengajar di beberapa sekolah di negara tersebut. Selain itu mereka juga akan melakukan bakti sosial terkait bidang ilmu mereka. "Di sana mereka akan mengajari masyarakat membuat tempe," katanya.

Mereka kata Kasiyarno, juga mengemban amanah Muhammadiyah untuk meluruskan ibadah umat Islam di negara tersebut. Kasiyarno mencontohkan adanya budaya nikah berkali-kali di semua komunitas di Kamboja. Praktik ini bahkan sering melanggar kaidah Islam.

Mahasiswa UAD yang menempuh KKN di negara tersebut mengemban misi meluruskan kembali ibadah merek sesuai ajaran Islam. "Ini juga sesuai permintaan beberapa komunitas di Kamboja sendiri," jelasnya.

Selain mengirimkan mahasiswanya untuk KKN internasional, akhir tahun ini UAD juga mengirimkan alumninya untuk mengajar di Thailand.

Sebanyak 11 alumni UAD akan mengajar di beberapa sekolah di Thailand. Mereka akan mengajar Bahasa Indonesia, Bahasa Arab dan Bahasa Inggris.

Selain itu akan ada 38 mahasiswa UAD mengikuti pertukaran mahasiswa dengan perguruan tinggi di Filipina. September mendatang UAD juga akan mewakili Indonesia mengikuti Cina Asean Ekspo di Cina.

Sementara itu Wakil Rektor UAD, Safar Nashir mengatakan, untuk menunjang kegiatan perkuliahan di UAD, pihaknya akan segera membangun kampus IV di Kompleks Tamanan, Bantul. "September mendatang mulai pembangunan Masjid," ujarnya.

Kampus empat yang akan menjadi kampus utama ini akan menempati lahan seluas 7 hektare. Saat ini pembangunan yang sudah dilakukan adalah asrama mahasiswa. Sedangkan masjid yang akan dibangun di kampus tersebut diperkirakan menelan dana Rp 20 Miliar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement