Jumat 26 Jul 2013 02:37 WIB
Kinerja Viva

Kinerja Viva Impresif di Semester Pertama 2013

Presiden Direktur PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) Erick Thohir (tengah) didampingi Presiden Komisaris VIVA, Anindya Bakrie (kanan)
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Presiden Direktur PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) Erick Thohir (tengah) didampingi Presiden Komisaris VIVA, Anindya Bakrie (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kinerja PT Visi Media Asia Tbk (Viva) terus membukukan pertumbuhan keuangan yang impresif. Selama semester 1 2013, pertumbuhan pendapatan Viva sebesar 32,2 persen year on year/yoy yang mencapai Rp 721,8 miliar dibandingkan pendapatan semester 1 2012 sebesar Rp 545,8 miliar. Sementara, earnings before interest, taxes, depreciation, and amortization (Ebitda) semester 1 2013 melonjak secara signifikan sebesar 73,5 persen menjadi Rp 230,9 miliar. Marjin Ebitda semester 1 2013 juga mencapai 32,0 persen atau meningkat dari 24,4 persen pada periode yang sama sebelumnya.

Lonjakan tersebut dipicu oleh besarnya pertumbuhan pendapatan yang diiringi oleh efisiensi operasional yang secara disiplin diterapkan oleh VIVA. Hal tersebut terlihat dari beban program yang hanya tumbuh 12,1 persen yoy dari Rp 183,1 miliar menjadi Rp 205,2 miliar. Sementara, beban umum tumbuh 24,3 persen yoy dari Rp 229,7 miliar menjadi Rp 285,5 miliar.

Presiden Direktur Viva Erick Thohir mengatakan, dengan pertumbuhan pendapatan dan Ebitda yang signifikan, Viva mencatat laba bersih semester 1 2013 sebesar Rp 27,9 miliar atau meningkat 61,3 persen yoy dari Rp 17,3 miliar.

Pertumbuhan kinerja keuangan juga dilatarbelakangi pertumbuhan belanja iklan bersih di industri media. Pendapatan iklan di 10 TV nasional terkemuka diperkirakan meningkat 16,7 persen yoy menjadi Rp 7,8 triliun.

Menurut Erick, kinerja Viva selama semester 1 2013 sangat memuaskan dan di atas ekspektasi. “Kami sangat bangga Viva dapat terus meningkatkan kinerjanya dengan tetap efisien dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, sehingga marjin Ebitda terus meningkat menuju atau mengalahkan rata-rata industri.” kata Erick di Jakarta, Kamis (25/7).

Dia melanjutkan, TV One dan ANTV, dua stasiun televisi milik Viva, terus memperkuat posisinya sebagai pemimpin pasar di segmen pemirsanya masing-masing. TV One terus menjadi channel nomor satu untuk kategori TV berita sejak pertama kali mengudara, sedangkan ANTV konsisten berada dalam urutan lima besar di segmen prime time. Apalagi, kata Erick, selama bulan Ramadhan, ranking ANTV di segmen prime time meningkat menjadi tiga besar. Demikian juga portal berita viva.co.id yang menurut data yang dikeluarkan Effective Measures, sebuah perusahaan pemantau portal online terkemuka secara konsisten menempati urutan pertama dalam hal jumlah unique visitors dan page views.

Erick menambahkan, ke depannya Viva akan mengandalkan event Piala Dunia 2014 dan berbagai kegiatan pemilukada serta Pemilihan Umum 2014 untuk terus meningkatkan pangsa pasar dan pendapatan. “Kami akan tingkatkan jumlah dan kualitas program-program unggulan produksi Viva sendiri yang berkaitan dengan World Cup dan Pemilu 2014. Saat ini, dari 10 program talk show unggulan yang paling digemari penonton, delapan di antaranya adalah program yang diproduksi dan ditayangkan Viva,” ujar Erick.

Menurut Erick, strategi 3 Pillar yang kami terapkan terbukti efektif, bukan saja dalam meningkatkan daya saing, melainkan juga menjadi nilai tambah yang tertanam secara intrinsik sebagai bagian tak terpisahkan dari kultur dan operasional perusahaan serta menjadi keunggulan kompetitif yang menarik untuk karyawan, rekanan, klien, dan pemirsa Viva.

Komisaris Utama Viva Anindya Bakrie mengatakan, semua yang sudah dicapai oleh manajemen Viva dalam hal peningkatan pangsa pasar, margin keuntungan, dan sinergi antaranak perusahaan menunjukkan Viva sudah berada di jalur yang benar. Hal ini semakin mendekatkan Viva kepada visi besarnya, yaitu menyediakan pengalaman yang unik dan konvergen bagi masyarakat dalam menikmati konten di tiga layar, yaitu layar handphone, komputer, dan TV.

Anindya mengharapkan, manajemen Viva terus mencari cara untuk meningkatkan dan menciptakan nilai tambah baru bagi pemegang saham. Hal ini, menurutnya, bisa dilakukan dengan menambahkan aset yang bisa disinergikan dengan portofolio aset Viva saat ini atau bisa juga melalui kolaborasi dengan partner strategis yang bisa menciptakan nilai tambah.

“Bila masing-masing anak perusahaan sudah menempati posisi pasar yang kuat, konvergensi mudah-mudahan bisa dipercepat, sehingga Viva bisa memberikan pengalaman yang unggul dan berbeda bagi pemirsanya. Konvergensi butuh kolaborasi antara Viva dengan perusahaan telekomunikasi atau teknologi,” kata Anin.

Dengan kinerja yang demikian kuat ditambah pertumbuhan industri media nasional yang sehat, Anin meyakini, Viva dapat meningkatkan nilai pemegang saham secara eksponensial dengan beberapa cara. Salah satunya, dengan mendivestasikan anak perusahaan, khususnya televisi yang pertumbuhannya sangat signifikan, baik TV One maupun ANTV.n ed: eh ismail

Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement