Rabu 24 Jul 2013 02:35 WIB
Khazanah Ramadhan

Lembaga Dakwah Kampus Serentak Isi Ramadhan

Beribadah di Bulan Ramadhan
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Beribadah di Bulan Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Lembaga dakwah di kampus bergerak serentak memeriahkan Ramadhan tahun ini. Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Masjid al-Hurriyyah Institut Pertanian Bogor (IPB) mengawalinya dengan tahrib Ramadhan. Ini telah digelar menjelang bulan puasa tiba. Selama Ramadhan, ada acara rutin berupa kajian sore.

Ketua LDK Masjid al-Hurriyah Faisal Rahman mengatakan, kajian sore dimulai pada pukul 16.30 WIB hingga pukul 17.00 WIB. Isinya adalah pemutaran film mengenai sahabat, yaitu Umar bin Khattab. “Setelah itu, kami mendengarkan tausiyah dari sejumlah ustaz atau pihak lainnya,” katanya, Selasa (23/7). Pada Senin, mereka mendatangkan pengurus Aksi Cepat Tanggap (ACT).

Jamaah kajian sore memperoleh gambaran kisah mengenai nasib Muslim Rohingya di Myanmar yang masih terkatung-katung di tenda pengungsiaan. Faisal menuturkan, rata-rata jamaahnya mencapai 250 hingga 300 orang. Mayoritas adalah mahasiswa, termasuk para mahasiswa baru. Kajian kemudian dilanjutkan dengan acara berbuka puasa di masjid.

Faisal mengatakan, pihak panitia menyediakan kupon makanan bagi jamaah kajian. Menurutnya, kupon ini juga merupakan salah satu daya tarik bagi jamaah. Rencananya, ia menambahkan, mulai tanggal 20 Ramadhan hingga akhir ada iktikaf. Tahun lalu pesertanya sampai 150 jamaah. Ia menargetkan tahun ini minimal jumlahnya sama.

Biasanya, siswa SMA Smart Ekselensia ikut beriktikaf di Masjid al-Hurriyyah. “Kami menyediakan makanan berbuka dan sahur bagi mereka,” ujar Faisal. LDK memperoleh bantuan dana dari rektorat untuk kepentingan penyediaan makanan ini. Namun, ia mengaku tak tahu besarnya dana yang dialokasikan.

LDK Jamaah Shalahuddin Universitas Gadjah Mada (UGM) juga mempunyai beragam kegiatan yang berlangsung sejak awal hingga berakhirnya Ramadhan. Ketua LDK Jamaah Shalahuddin UGM Efri Dian Kusuma mengatakan, tema yang diusung pada tahun ini adalah “Semangat Baru Menuju Perubahan”. Kegiatan dilaksanakan mulai 7 Juli sampai 7 Agustus mendatang.

Sejumlah acara, di antaranya pesantren jurnalistik “Dare To Win”, diskusi tentang jilbab, penayangan film Islami pendek, festival dialog Ahad, mega baksos, kajian buka bersama (Kabuma), buka puasa 1.000 porsi, dan iktikaf. Ia mengaku memiliki agenda unggulan, yaitu pementasan seni Islam yang menghadirkan budayawan Emha Ainun Najib atau Cak Nun bersama Kiai Kanjeng.

Acara ini dihelat di Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjosoemantri UGM, Jumat (25/7). Karena diselenggarakan usai shalat Tarawih, ia berani memprediksi bakal banyak orang hadir untuk mengikuti tausiah budaya Cak Nun. Efri menyatakan, setiap acara sarat kreativitas karena LDK sudah 36 tahun menghadirkan kegiatan setiap Ramadhan. “Kami bisa mendatangkan massa banyak tidak lain dan tidak bukan karena inovasi yang dilakukan teman-teman,” kata Efri.

Ketua Umum Forum Silaturahim Dakwah Kampus (FSLDK) Edy Siswanto mengatakan, telah mengeluarkan panduan bagi seluruh LDK untuk memeriahkan Ramadhan. FSLDK membawahi 36 Pos Komisariat Daerah yang mencakup 700 LDK di seluruh Indonesia. “Soal jenis kegiatan, kami serahkan kepada LDK masing-masing,” katanya.

Secara garis besar, kata Edy, FSLDK hanya membuat rambu supaya setiap Poskomda minimal menggelar acara silaturahim antarpengurus LDK di wilayah masing-masing. Hal itu dilakukan dengan tujuan untuk mempererat ikatan sekaligus mengefektifkan jalur koordinasi. Dan, tentu LDK masing-masing dibebaskan menggelar acara apa saja selama Ramadhan. n erik purnama putra ed: ferry kisihandi

Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement