Rabu 17 Jul 2013 23:32 WIB

Budaya Bisa Pengaruhi Gizi Ibu dan Anak

Anak Makan Ikan (ilustrasi)
Foto: Republika/Amin
Anak Makan Ikan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Budaya atau mitos daerah setempat dapat menjadi ganjalan dalam pemenuhan kebutuhan gizi ibu dan anak, ujar Staf Khusus Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pinky Saptandari.

"Pengaruh budaya keluarga dan mitos yang berkembang di masyarakat turut memberikan andil dalam menciptakan kebiasaan makan dan pemberian makan keluarga," kata Pinky dalam diskusi Nutritalk Sarihusada di Jakarta, Rabu (17/7).

Pinky menjelaskan bahwa kebiasaan pola makan keluarga yang terpengaruh oleh budaya itu secara otomatis akan memengaruhi gizi ibu dan anak. Sebagai sistem budaya, makanan tidak hanya dipandang sebagai hasil organik dengan kualitas biokimia yang secara fisiologis berfungsi untuk mempertahankan hidup.

"Makanan juga memiliki makna sosial budaya yang diakui, dianut dan dibenarkan oleh masyarakat setempat," jelas Pinky. Dia lalu memberikan contoh bahwa budaya masyarakat di wilayah Sumatra, ibu hamil dan menyusui tidak boleh mengonsumsi ikan karena dikhawatirkan bayinya akan berbau amis.

"Bagaimana ibu dan anak bisa tercukupi kebutuhan gizinya, mereka juga membutuhkan omega3 yang berasal dari ikan juga kan," kata Pinky. Hal ini dianggap menjadi satu kegagalan dalam memaknai hubungan antara makanan dengan kesehatan, dan menjelaskan mengapa permasalahan gizi buruk masih terjadi di wilayah-wilayah dengan kecukupan makanan, ungkap Pinky.

Selain pengaruh budaya, hal lain yang memengaruhi asupan gizi bukan semata karena tingkat ketersediaan pangan di masyarakat. "Namun faktor ilmu pengetahuan serta kemampuan yang tidak memadai dalam mengatur pola makan serta informasi mengenai kandungan gizi juga dapat memengaruhi," tambah Pinky.

Oleh karena itu Pinky mengimbau bahwa diperlukan upaya promosi yang lebih mendalam dalam mengatasi permasalahan tersebut supaya masyarakat mendapat pemahaman yang benar tentang asupan gizi yang tepat bagi ibu hamil dan balita.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement