REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Penerapan kurikulum 2013 resmi dilakukan pada Senin (15/7) kemarin. Sebanyak 32 sekolah di Sleman ditunjuk untuk menerapkan kurikulum 2013 tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Arif Haryono, mengatakan kurikulum baru tersebut diterapkan di 13 SD, 6 SMP, 8 SMA, dan 5 SMK. "Kurikulum itu diterapkan untuk kelas 1 dan 4 SD, tidak semua kelas diterapkan," kata Arif saat ditemui di kantornya, Selasa (16/7).
Menurut dia, di Sleman terdapat dua sekolah yang mengajukan kurikulum 2013 secara mandiri. Namun, mereka membatalkan rencana pengajuan.
"Ada yang mengajukan tadinya lalu saya konfirmasi. Tau tidak yang dimaksudkan mandiri? Saya tidak ingin sekolah sekedar ikut-ikutan. Konsekuensi mandiri itu buku harus membeli sendiri, pelatihan juga biaya sendiri. Lalu mereka mundur teratur," katanya menjelaskan.
Namun, Arif menyarankan sekolah yang ingin menerapkan kurikulum 2013 untuk studi banding di sekolah yang telah menerapkan. Sementara itu, Kepala Sekolah SMKN 2 Depok, Aragani Mizan Zakaria, mengatakan mendapatkan kelebihan buku kurikulum 2013. "Murid 480, buku yang dikirim 555," katanya saat Mendikbud mengunjungi sekolah tersebut.
Menanggapi hal itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, mengatakan buku tersebut dapat diberikan pada sekolah yang justru kekurangan. "Itu bisa jadi buku cadangan, dan kalau ada sekolah yang kurang bisa diberikan," kata M Nuh.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
