Selasa 16 Jul 2013 16:30 WIB

Travel Feature: Sarana Asyik Berbagi Keindahan Nusantara

Travel Feature - Arini
Foto: Women Script & Co
Travel Feature - Arini

Saya yakin, semua orang sepakat dengan saya bahwa Indonesia ini sangat indah. Begitu indahnya, sampai rasanya tak ada habisnya walaupun kita selalu menceritakannya bahkan dengan berulang-ulang. Karena begitu luasnya wilayah Indonesia, belum tentu kita bisa menikmati seluruh keindahan nusantara dari Sabang sampai Merauke. Salah satu cara untuk "menikmati" keindahan nusantara ini yakni melalui travel feature, atau artikel perjalanan.

Travel Feature merupakan salah satu bentuk tulisan genre Travel Writing, yang mengulas mengenai sebuah tempat atau perjalanan. Travel Feature banyak diasosiasikan dengan kegiatan wisata, karena artikel-artikelnya biasanya ditulis untuk memberikan informasi kepada pembaca mengenai sebuah objek wisata atau destinasi, tips dan saran dalam mengunjungi objek wisata atau destinasi tersebut,

Pada dasarnya, travel feature adalah sebuah karya jurnalistik yang merupakan perpaduan jurnal perjalanan, emosi dan opini penulis, serta informasi teknis tentang lokasi atau kegiatan wisata yang dikunjungi. Travel feature ditulis dari sudut pandang orang pertama, dalam artian penulis melakukan sendiri perjalanan dan wisata yang diulas dalam artikel tersebut. Karena mengandung emosi dan opini penulis, kisah perjalanan yang dimuat dalam travel feature seharusnya bisa lebih hidup dan kaya informasi.

Apa saja topik yang bisa ditulis dalam travel feature? Banyak sekali, sama banyaknya dengan jenis perjalanan atau wisata yang bisa dilakukan. Termasuk di antaranya adalah wisata alam, wisata budaya, wisata kuliner, wisata petualangan, wisata belanja, wisata sejarah, wisata kriya, wisata arsitektur, dan lain sebagainya. Bahkan untuk satu destinasi perjalanan, Anda bisa menulis lebih dari satu feature dengan aspek yang berbeda, misalnya ketika Anda pergi ke Imogiri, Anda tidak hanya bisa menceritakan mengenai pemakaman Sultan serta kerabat keraton Yogyakarta dan Surakarta sekaligus berbagai tradisi yang dilakukan di sana, tetapi Anda juga bisa menuliskan feature tentang wedhang uwuh, minuman khas Imogiri yang banyak dijual di sekitar pemakaman.

Untuk membuat sebuah travel feature yang menarik, Anda tidak harus menulis tentang destinasi wisata yang terkenal, atau yang sulit dijangkau, atau petualangan yang menaikkan adrenalin. Mulailah dengan destinasi yang terdekat di rumah Anda, misalnya tentang perjalanan "blusukan" di pasar tradisional, atau tentang jajanan khas yang tidak ada di tempat lain. Namun demikian, jangan takut menuliskan destinasi yang pernah ditulis orang lain. Setiap perjalanan sifatnya personal, dan Anda akan selalu bisa menemukan hal-hal menarik lainnya yang  belum pernah dituliskan sebelumnya.

Salah satu ciri travel feature yang baik adalah penulis menceritakan hal-hal yang dirasakan oleh panca inderanya, sehingga pembaca dapat merasakan seolah-olah sedang berada di lokasi yang diulas, dan dapat merasakan sendiri apa yang dirasakan oleh penulisnya. Untuk menghasilkan travel feature yang menarik, berikut ini beberapa hal yang harus dipersiapkan:

• Lakukan riset untuk mencari data dan fakta sebanyak mungkin tentang objek wisata yang akan ditulis. Riset bisa dilakukan dari buku panduan atau internet. Data yang dicari di antaranya adalah keunikan objek wisata, kondisi geografis, adat istiadat di lokasi wisata, moda transportasi menuju ke sana, akomodasi yang tersedia, dana yang dibutuhkan, dan jadwal event khusus pada jadwal kunjungan Anda.

• Buat outline sebagai panduan Anda dalam mencari data selama berwisata. Outline akan membantu Anda lebih fokus pada topik tertentu di lokasi wisata yang akan diliput.

• Susun itinerary perjalanan untuk mengetahui waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk menuju ke sebuah destinasi, serta berapa waktu yang tersedia untuk meliput di destinasi tersebut. Hal ini akan membantu agar jadwal perjalanan menjadi lebih efektif, dan biaya perjalanan menjadi lebih efisien.

Selama berada di destinasi perjalanan, seorang travel writer wajib menikmati setiap momen dan proses dalam perjalanan. Pergunakan seluruh panca indera Anda untuk mengetahui semua "rasa", baik dari segi penglihatan, pendengaran, penciuman, pencecap, dan yang tak kalah penting adalah perasaan yang membentuk emosi dan opini.

Catat setiap hal yang Anda alami dan rasakan dalam jurnal perjalanan. Catatan ini merupakan sumber informasi pertama Anda dalam menulis artikel. Gali sebanyak mungkin informasi di objek wisata, baik dari brosur yang tersedia maupun dari orang-orang yang Anda temui selama berwisata.

Jangan lupa membuat foto sebanyak mungkin, sehingga Anda memiliki dokumentasi yang lengkap serta foto yang menawan untuk mendukung travel feature yang akan ditulis. Foto juga bermanfaat untuk memicu kembali perasaan yang pernah Anda rasakan selama di destinasi, jika Anda tiba-tiba mengalami writers’ block saat sedang menulis feature.

Setelah Anda selesai melakukan perjalanan, sangat disarankan untuk segera menuliskan travel feature, agar perasaan, pendapat, kesan dan emosi yang dirasakan masih dingat dengan jelas. Deskripsikan bagaimana pengalaman, perasaan dan opini Anda selama di destinasi tersebut, dan tambahkan dialog dengan orang-orang yang Anda temui agar artikel menjadi lebih hidup.

Tambahkan keterangan deskriptif mengenai destinasi sebagai informasi tambahan sekaligus untuk memperkaya tulisan. Setelah selesai ditulis, baca kembali tulisan Anda, lakukan penyuntingan, dan setelah Anda puas, Anda bisa menerbitkannya di blog, atau mengirimkannya ke media cetak untuk dimuat.

Arini Tathagati adalah karyawati anak perusahaan BUMN yang memiliki passion dalam menulis dan traveling. Karya terbarunya adalah buku Travel Writing 101. Kontak via Twitter di @tathagati.

Rubrik ini bekerja sama dengan komunitas penulis perempuan Women Script & Co

[email protected]

@womenscriptco

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement