Saturday, 11 Syawwal 1445 / 20 April 2024

Saturday, 11 Syawwal 1445 / 20 April 2024

Belajar Empat Pilar dari Lakon Bimo Labuh

Selasa 30 Oct 2018 10:21 WIB

Red: Dwi Murdaningsih

Kepala Biro Humas MPR Siti Fauziah.

Kepala Biro Humas MPR Siti Fauziah.

Foto: mpr
Bimo Labuh Lakon ini mengisahkan Raja Astina, Bimo, yang juga dikenal bijaksana.

REPUBLIKA.CO.ID, PONOROGO -- Masyarakat Desa Sumoroto, Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, yang biasanya menonton pertunjukan reog, pada 28 Oktober kemarin mendapat suguhan pagelaran wayang kulit. Pagelaran wayang dengan dalang Ki Anom Suroto dengan mengangkat lakon 'Bimo Labuh' digelar di Lapangan Monument Bantarangin.

Sebagai seni dan budaya masyarakat Jawa, tak heran bila pentas itu dibanjir para penggemar wayang yang datang tak hanya masyarakat di Sumoroto namun masyarakat desa, kecamatan lain bahkan datang dari kabupaten Pacitan, Madiun, Magetan, dan Wonogiri, Jawa Tengah.

Pertunjukan wayang biasanya digelar untuk acara ritual bersih desa, hajatan pernikahan, syukuran, memperingati hari jadi kota, bahkan tolak bala. Namun kali ini, digelar untuk mensosialisasikan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika atau yang lebih popular disebut Empat Pilar MPR.

Sebelum pentas dimulai, di hadapan undangan dan ribuan penonton, Kepala Biro Humas MPR Siti Fauziah menuturkan seni budaya nusantara banyak mengandung tuntunan. "Banyak tuntunan lewat tontonan," ucap dia.

Alasan inilah yang membuat MPR menggunakan wayang kulit sebagai media menyosialisasikan Empat Pilar. Dikatakan, pentas wayang merupakan salah satu dari metode puluhan metode yang lain. Dirinya berharap pertunjukan itu bisa dinikmati masyarakat dan selanjutnya pesan-pesan yang ada diimplementasikan dalam keseharian.

Lakon ini mengisahkan Raja Astina, Bimo, yang juga dikenal sebagai Brotoseno, sebagai pemimpin yang adil dan bijaksana.  Dia rela berkoban demi kepentingan rakyat dan kebenaran.  

Seandainya harus kehilangan tahta dia tidak akan mengeluh, bahkan selalu berupaya dan memastikan rakyatnya hidup sejahtera. Caranya, dengan memberi bantuan, memberikan program pembangunan, memberikan penyuluhan, dan tentunya mengajak rakyat lebih optimistis dalam menghadapi kehidupan. Bimo Labuh dinilai sesuai dengan karakter yang terkandung nilai-nilai Empat Pilar.

Hadir dalam keramaian itu anggota MPR dari Fraksi Demokrat Edhy Baskoro Yudhoyono, Guntur Sasono, dan Sartono Hutomo, Kepala Biro Humas MPR Siti Fauziah,  Kepala Bagian Pemberitaan, Hubungan Antarlembaga dan Layanan Informasi Humas MPR Muhammad Jaya. Sedang dari pihak tuan rumah, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Ponorogo Lilik sekaligus mewakili Bupati Ponorogo dan Camat Kauman Joko Waskito.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler