Friday, 10 Syawwal 1445 / 19 April 2024

Friday, 10 Syawwal 1445 / 19 April 2024

Persatuan Bangsa Makin Melemah Setelah 18 Tahun Reformasi

Sabtu 11 Jun 2016 17:44 WIB

Rep: Fuji E Permana/ Red: Dwi Murdaningsih

Ketua MPR Zulkifli Hasan.

Ketua MPR Zulkifli Hasan.

Foto: MPR

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA --  Ketua MPR Zulkifli Hasan memberi Sosialisasi 4 Pilar pada ratusan anggota Persatuan Islam (Persis) dan unsur masyarakat lainnya di Tasikmalaya, Sabtu (11/6).  Zulkifli menguraikan sebuah survei yang telah dilakukan kepada masyarakat akan nilai-nilai Pancasila. Dalam sebuah survei ada pertanyaan yang mengatakan, semakin kuat atau semakin lemah persatuan bangsa ini. Jawaban yang menyatakan semakin kuat sebanyak 7 persen. Jawaban yang menyatakan semakin lemah sebanyak 60,7 persen. Dan yang tidak tahu menjawab 32 persen.

 "Dari survei tersebut menunjukkan persatuan bangsa semakin lemah setelah 18 tahun reformasi," ujarnya.

 Zulkifli mengatakan, survei juga menanyakan semakin kuat atau semakin lemah pengambilan keputusan yang diambil secara musyawarah. Jawaban yang mengatakan semakin kuat sebanyak 1, 6 persen. Menjawab semakin lemah sebanyak 98,4 persen. Dengan hasil survei tersebut Zulkifli Hasan menyimpulkan bahwa masyarakat semakin jauh dari nilai-nilai musyawarah. Dalam survei itu juga ada yang menanyakan semakin kuat atau semakin lemah sikap mendahulukan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi. Survei menunjukkan yang semakin kuat menjawab sebanyak 5,9 persen. Menjawab semakin lemah sebanyak 75 persen.

Dalam survei itu juga ada pertanyaan, sudahkah Sila V, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia diimplmentasikan. Menjawab sudah sebanyak 7,5 persen. Yang menjawab belum sebanyak 92,5 persen. Ada lagi pertanyaan yang menyebut apakah peran presiden, menteri, gubernur, bupati, camat, dan kepala desa sudah memadai. Yang menjawab sudah sebanyak 5,4 persen. Belum memadai sebanyak 94,6 persen. Dari semua survei tadi Zulkifli Hasan menyimpulkan bahwa bangsa ini mengalami kerapuhan dan kemerosotan dalam masalah etika berbangsa dan bernegara dalam segala dimensi. 

"Artinya kita sudah jauh dari nilai-nilai luhur yang ditinggalkan oleh pendiri bangsa," ujarnya.

Menurut dia, dari survei tersebut tak heran bila terjadi kesenjangan sosial, kaya-miskin, jawa dan luar jawa. Dari fakta di atas tak heran bila Bank Dunia menyebut 1 persen orang Indonesia menguasai 53 persen kekayaan yang ada di Indonesia.

Zulkifli Hasan mengajak pada semua untuk mengubah apa yang terjadi seperti di atas. Caranya dengan Bekerja lebih keras dengan etos kerja yang kuat untuk bisa sejahtera. Dikatakan bahwa Tuhan tidak mengubah nasib suatu kaum bila kaum tidak mengubah nasibnya sendiri. Untuk mengubah situasi yang jauh dari nilai-nilai luhur bangsa menurut Zulkifli Hasan kita harus mengikuti 4 Pilar sehingga masalah di atas tidak akan terjadi.

 

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler