REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengatakan, bangsa Indonesia sudah memilih jalan demokrasi landasan berpolitiknya. Namun, cara berdemokrasi adalah sesuai dengan aturan demokrasi.

"Karena itu, kita tidak mentolerir cara-cara diluar demokrasi," kata Zulkifli, dalam seminar nasional ketatanegaraan dengan tema 'Mendorong Pemuda NTB Sadar Hukum' dan Rapat Kerja Daerah DPD KNPI NTB, di Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (13/4).

Ia mencontohkan, pertandingan sepakbola, harus mengikuti peraturan sepakbola. Jangan bermain sepakbola tapi menggunakan peraturan gulat. Begitu juga dengan demokrasi, ikuti aturan berdemokrasi.

Zulkifli meminta, kalau melihat sesuatu yang tidak beres, maka harus disampaikan juga dengan demokratis. Seperti menemui  gubernur maupun bupati atau wali kota atau sosok yang ditokohnya.

"Jangan dengan cara membakar kantor bupati. Itu tidak sesuai dengan demokrasi. Kalau masih tidak puas, gubernur atau bupati itu jangan dipilih lagi. Kalau masih tidak puas juga, majulah jadi anggota dewan atau bupati. Itulah cara demokratis yang kita sepakati," jelasnya.

Zulkifli juga memberi contoh jalan lain di luar demokrasi yang tidak boleh dilakukan adalah menjadi teroris atau melakukan bom bunuh diri, yang mengakibatkan kematian.

Menurut Zulkifli, demokrasi di indonesia semakin baik. Buktinya, Pilkada serentak pada tahun kemarin bisa berjalan aman, damai, dan tertib, tidak ada ribut-ribut dan menimbulkan korban jiwa.