Thursday, 9 Syawwal 1445 / 18 April 2024

Thursday, 9 Syawwal 1445 / 18 April 2024

Peduli Dunia Kepemudaan, Ketua MPR Terima Kunjungan KNPI

Senin 21 Dec 2015 12:22 WIB

Rep: C27/ Red: Winda Destiana Putri

MPR RI

MPR RI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Zulkifli Hasan menerima kedatangan DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI).

Sebagai bentuk perhatian pada dunia kepemudaan dan kemaritiman, Zulkifli akan menjadi pembuka acara Jambore Poros Maritim se Indonesia KNPI di Bangka Belitung.

Undangan acara yang akan dilangsungkan tanggal 25-30 April 2016 mendatang ini disampaikan secara langsung oleh Ketua Umum KNPI Muhammad Rifai Darius kepada Zulkifli Hasan di ruang kerjanya.

Rifai Darius menjelaskan DPP KNPI periode 2015 - 2018 telah mencanangkan Gerakan Poros Maritim Pemuda pada tahun 2015 di lima provinsi kepulauan, yaitu Provinsi Kepulauan Riau, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Provinsi Maluku, Provinsi Maluku Utara, dan Provinsi Papua Barat.

Menurut Rifai, Gerakan Poros Maritim Pemuda tersebut bertujuan untuk memberi perhatian bagi pembangunan ekonomi maritim pemuda, memelihara kelestarian sumber daya kelautan, mengembangkan kapasitas IPTEK kelautan, meningkatkan bidang maritim bangsa, dan menegakkan kedaulatan NKRI.

DPP KNPI melanjutkan program Gerakan Poros Maritim Pemuda pada tahun 2016 dengan melaksanakan Jambore Poros Maritim se Indonesia di Provinsi Bangka Belitung.

"Kami mengundang Ketua MPR untuk menghadiri acara tersebut," kata Rifai.

Ketua MPR Zulkifli Hasan langsung menyanggupi kesediaan untuk menghadiri jambore tersebut. Bahkan dia mengusulkan dalam jambore itu sekaligus dilaksanakan kegiatan sosialisasi Empat Pilar MPR.

"Nanti saya berbicara (tentang Empat Pilar MPR) di jambore itu," ujarnya.

Dalam pertemuan itu, Zulkifli sempat menyinggung gejolak dalam kongres KNPI. Menurut Zulkifli, tidak perlu ada organisasi tandingan.

Ketua Umum KNPI hasil Kongres di Papua ini kemudian menjelaskan, bahwa tidak terjadi keributan di dalam tubuh KNPI. Keramaian yang terjadi hanya dinamika dalam sebuh organisasi dan telah terselesaikan melalui jalur hukum.

"Anak muda kalau tidak ada gejolak bukan anak muda namanya," jawab Rifai.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler