Thursday, 9 Syawwal 1445 / 18 April 2024

Thursday, 9 Syawwal 1445 / 18 April 2024

'Masyarakat Perlu Pahami Sejarah Perjuangan Bangsa'

Selasa 11 Dec 2018 10:26 WIB

Red: Dwi Murdaningsih

Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid

Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid

Foto: mpr
Masyarakat diimbau tidak mudah memberikan stigma negatif kepada kelompok lain.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid menilai bangsa Indonesia perlu meluangkan waktu memahami sejarah perjuangan bangsa. Dengan begitu, masyarakat tidak dengan mudahnya memberikan stigma negatif terhadap kelompok lain.

Dia mengatakan di Indonesia saat ini apalagi jelang tahun politik mudah sekali satu pihak memberi cap radikal, non NKRI dan non Pancasila kepada pihak lain.  Hal tersebut membuktikan lemahnya pengetahuan dan pemahaman sejarah perjuangan para pendiri bangsa.

Hal tersebut diungkapkan Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) di hadapan sekitar 500 lebih masyarakat umum seputar Jakarta Selatan peserta acara Temu Tokoh/Kebangsaan kerjasama MPR RI dengan Yayasan Ibnu Hisyam Pasar Minggu, di Ballroom RM Raden Bahari, Jakarta Selatan, Senin (10/12).

"Ambil contoh bagaimana peran besar tokoh Islam Mohammad Natsir dengan mosi integralnya mengembalikan Indonesia menjadi NKRI kembali," ujarnya.

 

Mosi integral adalah sebuah hasil keputusan parlemen (Parlemen Sementara Republik Indonesia Serikat/RIS) mengenai bersatunya kembalinya sistem pemerintahan Indonesia dalam sebuah kesatuan yang digagas oleh Mohammad Natsir.

Diterangkan HNW,  jika tidak ada peran Natsir yang mampu meyakinkan pemerintahan RIS dan seluruh tokoh bangsa akan pentingnya kembali ke NKRI, mungkin sekarang negara Indonesia masih berbentuk Republik Indonesia Serikat (RIS), jauh dari cita-cita dibentuknya negara Indonesia.

"Jadi sekali lagi saya berharap jangan seenaknya mencap salah satu elemen bangsa, misalnya Islam dengan segala kegiatannya seperti kegiatan Reuni 212 yang lalu sebagai radikal, non NKRI dan non Pancasila yang faktanya terbukti berlangsung damai, aman tanpa kekacauan hanya karena ketidak sukaan," ucap dia.

Untuk itu, HNW menekankan pentingnya seluruh rakyat Indonesia menjaga warisan perjuangan para pendiri bangsa yang terdiri dari beragam suku, agama, bahasa, budaya tapi memiliki satu visi misi serta cita-cita mulia membentuk negara Indonesia menuju kesejahteraan bersama.

"Jika kita mampu memahami dan menjaga warisan tersebut maka tidak akan ada segala macam sangkaan negatif antar sesama anak bangsa yang berujung konflik," katanya.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler