Thursday, 9 Syawwal 1445 / 18 April 2024

Thursday, 9 Syawwal 1445 / 18 April 2024

'Indonesia tak Terpecah Belah Berkat Pengorbanan Ulama'

Kamis 04 Oct 2018 17:33 WIB

Red: Dwi Murdaningsih

Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengunjungi  ponpes Daarul Ukhuwah  Desa Asri Katon, kecamatan Pakis, Kota Malang, Jawa Timur, Kamis  (5/10) untuk melakukan sosialisasi empat pilar.

Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengunjungi ponpes Daarul Ukhuwah Desa Asri Katon, kecamatan Pakis, Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (5/10) untuk melakukan sosialisasi empat pilar.

Foto: MPR
Jangan ada lagi selisih pendapat menyoal Islam dan Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengunjungi  ponpes Daarul Ukhuwah  Desa Asri Katon, kecamatan Pakis, Kota Malang, Jawa Timur, Kamis  (5/10) untuk melakukan sosialisasi empat pilar. Dalam sosialisasi itu, HNW mengatakan, persoalan Islam dan kebangsaan sudah selesai, sejak lama.

Sebab itu, kata dia, tidak perlu lagi ada keributan yang menyoal tentang Islam dan ke Indonesiaan. Apalagi, lahir dan berdirinya negara Indonesia tidak bisa dilepaskan dari kiprah dan keikut sertaan umat Islam, khususnya para kiai dan ulama.

"Negara Indonesia bisa berdiri tegak, salah satunya karena kerelaan para ulama menerima penghilangan tujuh kata dalam piagam Jakarta, sehingga menjadi Pancasila seperti yang ada saat ini. Padahal, bisa saja mereka bersikukuh mempertahankan piagam Jakarta, dengan alasan mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam," kata Hidayat.

Tetapi, kata HNW para ulama tidak bersikap arogan. Mereka memilih mengalah, dan menerima kesepakatan untuk menghilangkan kata dengan melaksanakan syariat agama Islam bagi pemeluknya, semata-mata karena menghendaki Indonesia yang diproklamasikan pada 17 Agustus, itu tetap utuh, dan tidak terpecah belah.

Karena itu, Hidayat berharap tidak ada lagi selisih pendapat menyoal Islam dan Indonesia. Serta tidak ada pula ketakutan terhadap Islam dan ke Indonesiaan itu sendiri. Karena faktanya, Islam dan Indonesia memang sudah tidak ada persoalan.

"Karena itu MPR terus melakukan sosialisasi Empat pilar, termasuk di kalangan santri dan pondok pesantren. Agar tidak ada lagi anak santri yang bilang bahwa Indonesia itu bid'ah, karena berdemokrasi. Faktanya, dalam urusan muamalah, semua boleh kecuali ada dalil yang melarang," ucap Hidayat.

Pernyataan serupa disampaikan Anggota Fraksi PKS MPR RI Mardani Ali Sera. Menurut Mardani, Umat Islam adalah ibu Kandung bagi bangsa Indonesia. Terbukti  banyak pengorbanan dan perjuangan yang dilakukan masyarakat muslim bagi bangsa Indonesia. Persoalannya, Indonesia yang sangat kaya, itu saat ini lebih banyak dikuasai asing. Akibatnya, cita-cita menjadikan bangsa Indonesia yang adil dan makmur, tak kunjung tercapai.

"Karena itu kita harus berfikir bagaimana Pancasila bisa diterapkan minimal tiga bidang. Yaitu, Ekonomi, pendidikan dan budaya," kata Mardani.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler