Friday, 10 Syawwal 1445 / 19 April 2024

Friday, 10 Syawwal 1445 / 19 April 2024

Mahyudin: Masyarakat Antusias Ikut Sosialisasi Pancasila

Selasa 05 Jun 2018 21:20 WIB

Red: Friska Yolanda

Wakil Ketua MPR Mahyudin

Wakil Ketua MPR Mahyudin

Foto: Humas MPR
Sosialisasi diberikan kepada semua lapisan masyarakat.

REPUBLIKA.CO.ID, KUTAI KARTANEGARA -- Saat bersilaturahmi dengan masyarakat Kecamatan Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Wakil Ketua MPR Mahyudin menekankan pentingnya implementasi sila kelima Pancasila, yakni Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. 

"Prinsipnya negara berkewajiban untuk menciptakan kesejahteraan," ujarnya.

Diakui setelah 73 tahun Indonesia merdeka, di tengah masyarakat masih ada saja kejadian seperti gizi buruk, busung lapar, masyarakat yang tak menikmati listrik, pendidikan, kesehatan, dan sebagainya. Terjadi disparitas antara Jawa dengan luar Jawa.

Menurut Mahyudin problem seperti itu harus diselesaikan. Ditegaskan, negara harus mampu mengentaskan problem sosial yang ada. "Kebutuhan pokok seperti sandang, pangan, dan papan harus sama, tak boleh terjadi kesenjangan antara Jawa dan luar Jawa," ucapnya.

Bila rakyat menjadi makmur dan sejahtera maka orang akan beribadah dengan tenang dan nyaman. Problem sosial seperti kemiskinan akan menjadi masalah. "Kefakiran akan menyebabkan kekufuran", ungkapnya.

Kemiskinan yang terjadi, menurut Mahyudin, bisa membuat orang melakukan tindakan kriminal. "Itulah tugas negara untuk menyelesaikan masalah kemiskinan dan kesenjangan", paparnya.

Dalam kesempatan tersebut Mahyudin menyampaikan pesan bahwa Pancasila adalah pondasi negara Indonesia. Dikatakan tanpa Pancasila, negara ini akan bubar. "Nilai-nilai Pancasila harus jadi perilaku keseharian," tegasnya.

Sosialisasi Empat Pilar gencar dilakukan agar masyarakat tahu ideologi negara. Dengan Ideologi negara itulah bangsa Indonesia bisa menjawab tantangan. "Dengan Pancasila kita bisa mempertahankan NKRI", tegasnya.

Tantangan yang muncul disebut Mahyudin seperti adanya adu domba dari pihak-pihak tertentu. "Kita jangan mau diadudomba," ujarnya.

Mahyudin menyebut adu domba bisa muncul dari media sosial. Untuk itu dirinya mengharap agar masyarakat bijak menggunakan media sosial, diharap jangan menyebar berita bohong dan fitnah. "Apalagi di tengah keberagaman masyarakat," harapnya.

Setelah beberapa hari melakukan sosialisasi, Mahyudin merasa masyarakat antusias mengikuti acara. "Allhamdulillah semua berjalan lancar bahkan pesertanya melebihi target," ujarnya.

Membludaknya peserta bagi pria asal Kalimantan Timur itu memberi kabar gembira dan semangat bahwa masyarakat antusias ketika mendengar penyampaian dan penguatan ideologi Pancasila. "Ini menunjukan masyarakat butuh penguatan Pancasila," ungkapnya.

Dikatakannya, sosialisasi diberikan kepada semua lapisan masyarakat. Sebelumnya, sosialisasi diselenggarakan untuk mahasiswa, hari ini untuk ibu-ibu pengajian. Selain di kota, tempat sosialisasi juga dilakukan seperti di  Tenggarong Seberang.

Kecamatan ini diakui oleh Mahyudin jauh dari Jakarta. Dirinya tidak yakin daerah seperti ini akan dijangkau oleh angggota MPR lainnya. "Kita pilih daerah seperti ini agar sosialisasi lebih merata," ungkapnya.

Dengan meratanya sosialisai dirinya yakin masyarakat akan lebih baik. Mahyudin  mengatakan bangsa ini mengalami krisis ketauladanan, lemahnya ketauladanan dari pejabat dan tokoh bangsa. "Tokoh bangsa dan pejabat harus menjadi tauladan," ujarnya.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler