Thursday, 16 Syawwal 1445 / 25 April 2024

Thursday, 16 Syawwal 1445 / 25 April 2024

HNW: Ketahanan Keluarga Penting untuk Menangkal Terorisme

Ahad 03 Jun 2018 03:12 WIB

Red: Budi Raharjo

Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid.

Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid.

Foto: MPR RI
Peran negara juga dibutuhkan karena terorisme bukanlah kegiatan yang bersifat lokal

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Aksi terorisme di Surabaya belum lama membuat banyak kalangan tersentak dan sekaligus prihatin. Pelakunya tidak hanya dari orang dewasa, tapi juga melibatkan anak-anak dalam satu keluarga.

Melihat kenyataan itulah Aliansi Perempuan Peduli Indonesia (Alpin) menganggap perlu menyelenggarakan Focuss Group Discussion (FGD). Temanya, 'Menangkal Terorisme melalui Ketahanan Keluarga'.

FGD itu berlangsung di Hotel Santika, Jl Margonda Kota Depok, Jawa Barat. Pesertanya sekitar 30 orang dari kalangan praktisi hukum, organisasi sosial, akademisi, dan lainnya.

Sedangkan pembicaranya dari  BNPT, Perguruan Tinggi, Komnas HAM, Alpin, dan Paham Indonesia. Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid hadir dan membuka FGD itu sekaligus sebagai pembicara kunci.

"Sangat benar kita membicarakan masalah ketahanan keluarga untuk menangkal terorisme, agar di dalam diri keluarga terjadi harmonisasi yang luar biasa, dan terjadi apa yang mereka harapkan ketika membentuk keluarga,” ujar Hidayat Nur Wahid (HNW).  

Dengan cara itu, lanjut Hidayat, mereka akan berada di garda terdepan untuk menyelamatkan keluarga masing-masing dari kemungkinan terkena terorisme. Penguatan lembaga keluarga ini penting karena yang terkena dampak mengerikan bila terjadi terorisme adalah keluarga, sebelum yang lainnya.  

Jika ada yang terkena terorisme maka akan terasa bagai neraka dunia bagi keluarga itu. “Akibatnya keluarga menjadi tidak harmonis, relasi keluarga dengan masyarakat akan bermasalah, imbal baliknya keluarga menjadi tidak sejahtera,” ujarnya.

Apalagi dipandang dari sudut agama apapun, kata politisi PKS ini, pasti menentang terorisme. Masyarakat yang beragama adalah masyarakat yang sangat mementingkan keluarga.

Karena keluarga jualah yang sangat mengetahui kondisi masing-masing anggota keluarganya pada setiap waktu. Apakah mereka tetap berada pada jalur istiqomah, kesalehan, atau mulai terlihat ada yang aneh-aneh.

Oleh karena itu, Hidayat Nur Wahid yakin keluarga yang harmonis adalah keluarga sakinah, mawaddah, warohmah.  Antara suami, istri, dan anak-anak akan menghadirkan sikap saling sayang, saling mengasihi, saling peduli, saling empati, dan sikap saling mengajak berkomunikasi. Sehingga bila ada anggota keluarga bertingkah macam-macam atau yang aneh-aneh maka akan segera diketahui.

Untuk menguatkan institusi keluarga, menurut Hidayat, peran negara juga sangat dibutuhkan. Mengingat terorisme bukanlah  kegiatan yang bersifat lokal, tapi kegiatan antarnegara. “Negara tidak boleh absen untuk menjadi bagian dari yang menguatkan ketahanan keluarga, menjaga keluarga. Supaya keluarga tidak kehilangan jati dirinya, tetap bersemangat,” ujar dia.

Melihat situasi belakangan ini, Hidayat Nur Wahid mengungkapkan keinginan untuk mengajukan kembali RUU tentang Ketahanan Keluarga yang sebelumnya pernah diajukan. Dia meyakini dengan undang-undang ketahanan keluarga ini terorisme bisa diatasi, bisa dihadapi, dan dapat diperangi secara menyeluruh, dari hulu sampai hilir.   

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler