Thursday, 9 Syawwal 1445 / 18 April 2024

Thursday, 9 Syawwal 1445 / 18 April 2024

Basarah: Ada yang Sengaja Mengadu-domba Anak Bangsa

Jumat 23 Mar 2018 19:05 WIB

Red: Dwi Murdaningsih

Ketua Badan Sosialisasi Empat Pilar Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Ahmad Basarah.

Ketua Badan Sosialisasi Empat Pilar Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Ahmad Basarah.

Foto: MPR RI
Ada yang sengaja mempertentangkan antara agama dengan negara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Sosialisasi MPR Ahmad Basarah mengingatkan ada upaya beberapa pihak yang mengadu-domba antaranak bangsa. Adu domba ini dengan menggunakan politik memecah-belah dengan sengaja mempertentangkan antara agama dengan negara, sehingga harus diwaspadai.

"Ada upaya adu domba dengan mereproduksi politik memecah-belah dengan cara-cara baru, menggunakan fasilitas telepon genggam, media sosial," kata Basarah dalam acara sosialisasi Empat Pilar MPR dengan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (23/3).

Dia menilai kalau masyarakat tidak sadar adanya upaya reproduksi memecah-belah tersebut maka kemungkinan Indonesia akan dijajah kembali oleh bangsa lain. Menurut dia, saat ini tidak relevan mempertentangkan antara agama dengan negara sehingga kaum muda harus memetakan dan mengidentifikasi permasalahan dengan jernih agar mampu menghasilkan solusi yaitu kembali kepada politik nasional.

"Kesadaran ini harus dilakukan oleh kaum progresif revolusioner karena tantangan semakin kompleks sehingga pemetaan perlu diidentifikasi dengan jelas. Jawabannya kembali kepada politik nasional dengan ciri gotong royong," ujarnya.

Basarah mengatakan kehadiran organisasi mahasiswa ekstra kampus dalam sosialisasi Empat Pilar MPR tersebut dari kalangan nasionalis dan agama, mempertegas cita-cita Presiden Pertama RI Soekarno yang menginginkan adanya pertautan antara golongan nasionalis dan agama.

Dia mengatakan Soekarno sebagai seorang nasionalis adalah seorang santri yang menjalankan ajaran agamanya dan itu ditulis dalam buku karya Soekarno berjudul Sarinah.

"Tanggung jawab pemuda saat ini adalah membumikan Pancasila sehingga saya harap mereka dapat menyulam dan menjahit merah putih yang sempat tercabik-cabik dengan karakter pandangan trans-nasional," katanya.

Sumber : antara
  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler