Tuesday, 7 Syawwal 1445 / 16 April 2024

Tuesday, 7 Syawwal 1445 / 16 April 2024

Zulkifli: Islam di Indonesia Teladan Toleransi untuk Dunia

Ahad 21 Jan 2018 12:07 WIB

Rep: Amri Amrullah/ Red: Agus Yulianto

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan.

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan.

Foto: mpr
Semua elemen bangsa harus menjaga persatuan dengan menolak semua upaya memecah belah.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Islam dan demokrasi Indonesia seiring dan sejalan dan tidak ada keraguan akan hal tersebut. Karena, umat Islam adalah elemen terbesar di Indonesia maka memiliki tanggung jawab yang besar pula.

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengungkapkan, melalui elemen-elemen organisasi Islam seperti Dewan Dakwah dan lainnya, umat Islam harus buktikan bahwa Islam dan demokrasi seiring sejalan. Karena itu harus dibuktikan, bahkan juga ke dunia internasional, bahwa Islam adalah rahmatan lil alamin, Islam adalah rahmat untuk semesta alam.

"Caranya gimana, ya dengan semuanya bersatu, bersatu untuk maju dalam keberagaman bangsa. Saling hormat menghormati, jadilah teladan," katanya, usai menghadiri acara Rakernas Dewan Dawah Islamiyah Indonesia, di Wisma Arga Mulya Kemendikbud, Cisarua, Jawa Barat, Sabtu (20/1).

Dalam kesempatan tersebut, Zulkifli Hasan mengajak seluruh elemen Islam dan elemen-elemen masyarakat lainnya di Indonesia merajut kembali Merah Putih. Apalagi, saat ini, Indonesia menghadapi tahun politik yang luarbiasa.

"Semua elemen bangsa harus berupaya menjaga persatuan dengan menolak semua upaya memecah belah, memakai isu SARA, mengadi domba antar sesama," ucapnya.

Intinya, dia mengajak, semua elemen bangsa mesti bergandeng tangan, tetap menjaga kebhinnekaan bangsa. Tolak segala macam bentuk yang berpotensi merusak sendi-sendi persatuan bangsa. "Dan saya meminta masyarakat dalam tahun politik ini hati-hati jangan hutang budi, jauhi politik uang, memilih harus dengan kesadaran penuh pelajari calon-calonnya secara seksama," ujar Ketua MPR.

Zulkifli berharap, agar masyarakat bijak dalam memilih, perhatikan track record-nya, apakah sang calon keberpihakan kepada rakyat jelas. Atau apakah calon itu sungguh-sungguh membawa kebaikan, apakah bisa diyakini amanah, apakah betul-betul anti dan tidak melakukan korupsi, apakah calon itu bisa melakukan perubahan yang lebih baik.

"Nah jika semua sudah, berdoalah kepada Allah SWT minta petunjuk baru tentukan pilihan. Kalau itu dilakukan maka percayalah kita akan mendaatkan pemimpin yang baik, yang amanah, yang tidka korupsi dan berpihak selalu kepada rakyat, yakini itu. Jika kita memilih dengan nilai luhur, maka akan terpilih pemimpin yang memiliki nilai luhur juga," paparnya.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler