Kamis 11 Jul 2013 02:20 WIB
Kartu Jakarta Sehat

Kartu Jakarta Sehat Salah Cetak Bisa Bertambah

 Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (kiri) didampingi Kepala Dinas Kesehatan DKI Dien Emawati berbicara dalam acara uji publik Kartu Jakarta Sehat (KJS) di Gedung Balaikota, Jakarta Pusat, Rabu (27/3). (Republika/Prayogi)
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (kiri) didampingi Kepala Dinas Kesehatan DKI Dien Emawati berbicara dalam acara uji publik Kartu Jakarta Sehat (KJS) di Gedung Balaikota, Jakarta Pusat, Rabu (27/3). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah Kartu Jakarta Sehat (KJS) salah cetak yang ditemukan di Jakarta Timur kemungkinan masih akan bertambah. Saat ini, belum seluruh warga yang menerima KJS dengan kesalahan nama melaporkan kepada rukun tetangga (RT) masing-masing.  

Ketua RW 03 Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, Muchtar Usmar, mengatakan, ia masih menunggu seluruh RT di wilayahnya yang belum menyerahkan. “Dari 14 RT, baru tujuh yang menyerahkan. Jadi, saya masih menunggu,” kata Muchtar, Rabu (10/7).

Seperti diberitakan sebelumnya, dari 1.586 kartu yang diterima warga Kelurahan Cipinang Melayu hanya 60 kartu yang dinyatakan benar. Selebihnya, sebanyak 1.500 kartu lebih terdapat kesalahan pencatatan nama.

Padahal, sebelumnya puskesmas setempat sudah memiliki data yang valid karena didapat langsung dari warga. “Saya juga tidak paham letak kesalahan bersumber dari mana,” kata Muchtar. Ia menjelaskan, masyarakat telah menyerahkan identitas berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan juga Kartu Keluarga (KK) kepada puskesmas.

Akibat kesalahan ini, warga harus mengembalikan kartu yang sudah mereka terima ke pihak puskesmas untuk diperbaiki. Selain kesalahan nama, banyak terdapat kesalahan identitas lainnya, seperti tempat tanggal lahir, alamat, dan nomor KTP. “Harusnya puskesmas melibatkan RT dan RW sebelum mencetak kartu,” tambah Muchtar.

Sekretaris Kelurahan Cipinang Melayu Ciptono mengatakan, dalam hal ini kelurahan hanya bertindak sebagai penghubung antara pemerintah provinsi ke warga. “Jika terjadi masalah, ada RT dan RW yang lebih dekat dengan masyarakat,” katanya.

Kesalahan pencetakan KJS ini pun menyulitkan warga di Kelurahan Cipinang Melayu. Kartu Jakarta Sehat yang semestinya bisa segera dipakai harus diperbaiki terlebih dahulu. Warga pun kembali harus menyerahkan data-data mereka ke puskesmas.

Masih diteliti

Kepala Unit Pelaksana Teknis Jaminan Kesehatan Daerah DKI Jakarta ( UPT Jamkesda) Theryoto mengaku belum mengetahui penyebab terjadinya kesalahan cetak KJS. Ia mengungkapkan, saat ini mencatat 1.526 warga sudah mengembalikan kartunya ke puskesmas.

“Kami akan bekerja sama dengan puskesmas dan Dinas Pendudukan dan Catatan Sipil untuk mendata kembali identitas yang tercantum pada KJS,” ujarnya kepada Republika, Rabu (10/7).

Namun, bagi warga yang belum memiliki kartu KJS ia meminta warga tidak khawatir karena tetap bisa mendapatkan layanan kesehatan gratis. Warga tinggal menunjukkan KTP dan nomor identitas KJS. “Mereka yang berhak mendapatkan KJs telah lebih dulu memiliki nomor ID KJS,” ujarnya.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berjanji, perbaikan KJS yang salah cetak tidak akan memakan banyak waktu. Tapi, ia berpendapat kesalahan ini sebagai hal wajar untuk sebuah sistem baru. Ia menuturkan, sistem ini pun selalu dievaluasi agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang optimal.

“Nanti KJS dibetulkan. Itu tidak sulit kok,” ujarnya di Balai Kota, Rabu (10/7). KJS yang salah cetak, lanjut dia, tidak dapat dibiarkan begitu saja. Terlebih, puskesmas yang terdapat di tiap wilayah juga telah memiliki data warga setempat, sehingga proses ini diyakini Jokowi tidak memakan waktu lama. n mag01/c72 ed: wulan tunjung palupi 

Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement