Selasa 02 Jul 2013 06:15 WIB

Pebalap Ancam Boikot GP Jerman

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Fernan Rahadi
 Balapan Formula Satu (F1)
Foto: Reuters/Scott Wensley
Balapan Formula Satu (F1)

REPUBLIKA.CO.ID, SILVERSTONE -- Insiden ledakan ban yang menimpa lima pebalap di seri kedelapan, GP Inggris, musim F1 kali ini menyisakan polemik. Para pebalap F1 mengancam akan melakukan pemboikotan pada seri selanjutnya, GP Jerman, jika masalah ini tidak segera diatasi oleh FIA (Federasi Otomotif Dunia).

Di Sirkuit Silverstone, Inggris, Ahad (30/6) waktu setempat, lima pebalap mengalami insiden berupan meletusnya ban mereka. Lima pebalap itu antara lain pebbalap Ferrari, Felipe Massa, pebalap STR-Ferrari, Jean-Eric Vergne, pebalap Mclaren-Mercedes, Sergio Pérez, kemudian pebalap Sauber-Ferrari, Esteban Gutiérrez, dan terakhir pebalap Mercedes, Lewis Hamilton.

Semua pebalap mengalami pecah ban di titik yang sama, yaitu di ban belakang sebelah kanan. Kecuali untuk Esteban Gutierrez, yang pecah ban di bagian ban depan sebelah kiri. Insiden pecah ban yang menimpa banyak pebalap itu pun memunculkan isu soal keselamatan pembalap.

Para pebalap mulai mengancam akan memboikot seri selanjutnya, di GP Jerman, jika pihak penyelenggara tidak bisa menjami keselamatan pebalap. GP Jerman, yang rencananya akan digelar di Sirkuit Nurburging, Ahad (7/7) akhir pekan ini.

''Saya yakin, hampir semua pebalap mempunyai keluhan soal sesi balapan kali ini. Saya belum bisa memastikan soal itu (masalah boikot), karena saya tidak ingin menambah masalah buat pihak penyelenggara. Tapi, cara itu (boikot) adalah cara kami demi memasikan keselamatan kami,'' kata pembalap asal Brasil, Felipe Massa, seperti dikutip The Telegraph, Senin (2/7).

Hal senada diungkapkan, Lewis Hamilton. Menurut pebalap asal Inggris itu, sangat disayangkan setelah melewati serangkaian tes ban. Tapi, ternyata insiden pecahnya ban tersebut masih terus terjadi. Kekhawatiran terbesar pebalap, menurut Hamilton, adalah puing-puing ban yang berserakan di trak balapan bisa menyebabkan kecelakaan buat pebalap lain.

''Keselamatan pebalap adalah isu utamanya. Setelah tes ban yang telah dilakukan, sayangnya mereka tidak melakukan apapun soal hasilnya. Seseorang bisa mengalami kecelakaan. Bahkan, saya sempat berpikir, mungkin masalah ini baru diselesaikan jika sudah ada yang terluka,'' ungkap Hamilton.

Sepanjang musim ini, terdapat hampir 20 kegagalan dalam tes ban. Bahkan, pada akhir bulan lalu, Asosiasi Pembalap Grand Prix telah mengirimkan surat kepada Presiden FIA, Jean Todt, untuk menyikapi masalah ban tersebut. Namun, hingga kini belum ada jawaban memuaskan dari pihak FIA.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement