SPORTKU.COM - GP Inggris sepertinya menjadi babak baru situasi berat bagi suplier ban F1 Pirelli. Bagaimana tidak, serangkaian insiden pecah ban di Silverstone sudah tidak bisa ditolerir oleh para pembalap bahkan ofisial tim. Mereka seperti kehilangan kesabaran dengan permasalahan ban Pirelli sejak awal musim 2013 bergulir.
Puncaknya, dalam lanjutan seri kedelapan F1 musim 2013 yang berlangsung di Sirkuit Silverstone, Minggu (30/6) kemarin, beberapa pembalap mulai murka karena ban Pirelli dianggap sudah membahayakan keselamatan mereka.
Kali ini tidak hanya pembalap, para petinggi tim juga menyerang Pirelli karena performa ban yang semakin tidak layak. Bos McLaren, Martin Whitmarsh misalnya. Ia mengatakan bahwa krisis ban Pirelli ini merupakan situasi yang sangat serius. "Tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada Pirelli, saya tegaskan mereka harus melakukan hal terbaik yag mereka bisa," ujar Whitmarsh seperti dikutip dari Autosport, Senin (1/7).
Ia menegaskan, insiden pecah ban sudah tidak bisa diterima. "Musim 2012 lalu tidak sekalipun peristiwa seperti ini terjadi," lanjut Whitmarsh.
Hal yang sama juga dilontarkan oleh Bos Red Bull, Christian Horner. "Solusi yang logis adalah mungkin lebih baik mereka mengganti dengan ban spesifikasi musim lalu. Apapun itu, Pirelli harus mencari solusi," ucap Horner.
Sementara Direktur tim Lotus Eric Boullier juga mengeluarkan pernyataan sinis kepada Pirelli usai GP Inggris. "Jika mereka ingin solusi, saya anjurkan mereka berangkat ke tahun 2012 lalu. Saya tidak tahu seberapa cepat Pirelli memproduksi ban. Itu adalah pertanyaan yang harus mereka jawab," sindir Boullier.
Ya, seperti diberitakan, GP Inggris berlangsung chaos akibat serangkaian pecah ban yang diderita beberapa pembalap seperti Lewis Hamilton, Felipe Massa, Sergio Perez, dan Jean Eric Vergne. Meski Hamilton dan Massa masih bisa meneruskan lomba namun Sergio Perez dan Jean Eric Vergne justru harus rela meninggalkan lintasan lebih awal.
Lewis Hamilton alami insiden pecah ban di Silverstone
Ikuti Whatsapp Channel Republika
