Selasa 25 Jun 2013 02:11 WIB

Ini Dia Pembunuh Manusia Nomor Satu

Rep: Indah Wulandari/ Red: Endah Hapsari
Terkena serangan jantung (ilustrasi)
Foto: WHAT IS HEART ATTACK
Terkena serangan jantung (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Penyakit jantung koroner masih menjadi pembunuh manusia nomor satu di Indonesia, bahkan di dunia. Data terakhir dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, 60 persen dari seluruh kematian atau sekitar 7,2 juta jiwa meninggal akibat jantung koroner dan serangan jantung mendadak. “Intinya semua pengobatan yang ada untuk jantung koroner berfungsi memperlebar jalur arteri (pembuluh darah) sehingga aliran darah bisa kembali lancar,” ujar dr Muhammad Zaini Sp JK (K).

Penyebab jantung koroner adalah penumpukan zat lemak secara berlebihan di lapisan dinding nadi pembuluh koroner. Kondisi ini dipengaruhi oleh pola makan yang kurang sehat. Pengobatan untuk penyakit itu dapat dilakukan dengan berbagai cara tanpa operasi.

Salah satunya dengan kateterisasi jantung (angioplasti koroner). Tindakan ini diikuti dengan PTCA (Percutaneus Transluminal Coronary Angioplasti) ataupun PCI (Percutaneus Coronary Intervention). Ketiga prosedur ini sebenarnya hanya bertindak melebarkan pembuluh darah koroner yang menyempit atau tersumbat. “Penyempitan atau sumbatan pada pembuluh darah selain bisa melahirkan serangan jantung, juga akan menimbulkan angina (nyeri pada dada) dan penyakit lain yang berhubungan dengan jantung,” kata Zaini.

Penyempitan ataupun sumbatan pembuluh darah, sebenarnya hasil dari proses bertahun-tahun peradangan kronis pembuluh darah koroner, yakni terbentuknya endapan di pembuluh darah yang disebut plak aterosklerosis. Proses ini awalnya berjalan diam-diam, tidak menimbulkan gejala klinis sehingga seseorang tidak akan merasakan apa yang terjadi di dalam dinding pembuluh darahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement