Senin 10 Jun 2013 08:29 WIB
Stok Elpiji

Stok Elpiji Aman

Gas Elpiji 12 kg
Foto: Republika/Agung Fatma Putra
Gas Elpiji 12 kg

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Isu kelangkaan elpiji 12 kilogram (kg) dan tiga kg di DKI Jakarta ditanggapi PT Pertamina (Persero). Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu menjamin pasokan elpiji untuk masyarakat di wilayah Jakarta aman dan cukup.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Ali Mundakir mengatakan, stok elpiji tiga kg berada di kisaran 330 ribu tabung per hari atau di atas kebutuhan rata-rata DKI Jakarta. “Kebutuhan Ibu Kota 250 ribu tabung per hari,” kata Ali Mudakir kepada Republika, Ahad (9/6) siang.

Stok tabung elpiji 12 kg, Ali melanjutkan, sekitar 40 ribu tabung. Jumlah tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Jakarta.

PT Pertamina (Persero) akan menindak tegas agen-agen yang terbukti menyalahi ketentuan yang berlaku. “Sanksi untuk para agen nakal bisa berakibat tercabutnya izin,” kata Ali.

Ia menambahkan, untuk mengantisipasi adanya agen nakal yang menjual gas tiga kg dan 12 kg di luar ketentuan, PT Pertamina (Persero) menetapkan agen siaga. Agen siaga ini akan menjual gas elpiji sesuai patokan yang berlaku.

Menurut Ali, agen siaga itu akan melayani penjualan elpiji 12 kg seharga Rp 72.500 per tabung dan elpiji tiga kg Rp 13.500 per tabung. “Mulai hari Rabu (5/6) beroperasi dari pukul 08.00 hingga 22.00 WIB,” ujarnya.

Perusahaan migas itu mengimbau agar masyarakat tidak terpancing untuk membeli panik (panic buying) karena isu tersebut. Pihaknya menyakinkan stok gas elpiji 12 kg dan tiga kg aman.

Partisipasi masyarakat, kata Ali, juga penting untuk mencegah terjadinya penyelewengan gas itu. Ia pun meminta masyarakat mengontak pihaknya ke nomor GSM, yakni 021-500 000 atau SMS ke 62-815-9-500 000, atau melaporkannya kepada pihak yang berwajib terdekat. n aldian wahyu ramadhan ed: irwan kelana

Fakta Angka

330 Ribu Tabung per Hari

Stok elpiji 3 kg

40 Ribu Tabung per Hari

Stok elpiji 12 kg

Box:

Pertamina sidak pasar

Tingginya harga dan kelangkaan gas elpiji 12 kg dan tiga kg membuat PT Pertamina (Persero) sebagai pihak penyalur tak tinggal diam. Pertamina melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah daerah.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Ali Mundakir mengungkapkan, sejumlah daerah yang dirazia, antara lain, Tangerang, Jakarta, dan Bogor. “Ditemukan agen nakal di suatu daerah,” ujarnya di Jakarta, Ahad (9/6).

Agen nakal itu, kata Ali, sudah diberikan sanksi oleh Pertamina. Hukumannya, pemotongan kuota yg menjadi haknya sebagai agen.

Beragam ganjaran, ujar Ali, mulai dari yang ringan sekadar teguran hingga yang berat pencabutan izin sebagai agen atau pemutusan kerja sama oleh BUMN itu. N aldian wahyu ramadhan ed: irwan kelana

Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement